Rabu, 27 Februari 2008

Sesutau yang pernah ada

“Sesuatu yang tak terduga akan menjadi yang sangat luar biasa”


2 sendok iri hati
Dituangkan dalam wajan penghianatan
Ditumis dengan perbuatan kepentingan
Yang sudah dibuang lapis kepercayaanya
Maka ia akan siap untuk memangsa sahabatnya sendiri

Segengam bubuk pengetahuan
2 jumput kebijaksanaan
Digoreng dengan minyak pengalaman

Itulah yang diamakan manusia yang telah merasakan asam garam kehidupan

Impian sebuah
Keinginan yang besar
Dicampur sebutir imajinasi
Digoreng dengan keindahan fatamorgana

Sakit hati yang tak kepalang merupakan
Kegeraman yang sudah dipenuhi rasa kesal
Ditumbuk sampai melumat
Kemudian diambil sarinya
Dan diaduk dalam kegemasan yang memuncak


Biasanya terbuat dari bahan berbahaya yang utuh elemenya
Dibentuk dengan ketidak pedulian
Yang dilapisi dengan keteledoran
Maka akan berjatuhan banyak

Makan uang suap yang sering dilakukan
Seraut muka tebal
Direndam dalam perasaan kerakusan
Dihidangkan panas-panas
Dengan ditaburi komisi kenikmatan
Kadang dinikmati bersama-sama dengan birokrasi yang kental
By: everiting simple coz isthere somting special for some people

Cinta adalah kekuatan
Sumber segala keindahan dan daya cipta
Cintalah yang menjadikan impian menjadi nyata
Dan menjadikan kehidupan semakin bermakna
(By : Friend)

Ikhlas ada dalam senyuman
Sehat ada dalam rido
Kehormatan ada dalam hijab
Ketenagan ada dalam dzikrullah
Kedamaian ada dalam sholat
(By : Friend 19 feb 2008 02:28:25)

Prinsip ada didalam hati
Bukan berada dalam suatu tempat
Lebih bernilai bila berada di medan perbedaan
(By: Friend 13 feb 2008 17:08:56)

Biar malam menari diantara sinar bulan yang semakin redup
Dan pagi datang dengan kemilau titik-titik embun
Pejamkan mata nikmati belaian mimpi
Esok aku akanmengajakmu melihat mentari
(By : Lautan 11 feb 2008 23:09:37)

Wishing you a wonderful day
And the coming year full with success and prosperty
We look for word to be at your service again
In new year
(By : K~Ie 31 des 2008 ­24:48:06)


Dengan bertambahnya usia
Berarti semakin berkurang jatah untuk hidup
Di kota persinggahan yang sementara ini
Tunggu apa lagi?
Lari dan lari menggapai hidayah-Nya
Sebelum mencapai finish
Dan dipecat dari duania fana
(By : M’ Nur Ks 27 ok 2008 06:13:58)

Idul Fitri day is the best time to say sorry
Forgive me for every single thing I’ve done
(By : Dina 13 ok 2008 22:13:29)

Hargai bila berdua
Sayangi bila bersama
Maafkan bila terluka
Rindui bila berjauhan
Fahami bila keliru
Itulah arti ukhuwah dan persaudaraan

Ternyata kehidupan lebih berarti bila kita nikmati bersama orang-orang disekitar kita yang kita sayangi dan menyayangi kita. Tak ada hadiah yang lebih luar biasa dari mereka, kecuali kasih sayang, dukungan, dan pengertian yang tulus, persahabatan dan persaudaraan tak mengenal pamrih itulah yang sangat istimewa. Merugilah orang yang tak bisa menghargai sebuah kebersamaan dan kasih sayang yang ada didepan mata. Beruntung memiliki orang-orang yang tak henti mengungkapkan bentuk kasih sayangnya. Tak pernah menduga akan menemui seseuatu yang tak terduga.



Minggu, 24 Februari 2008

Doktor Cilik

Doktor Cilik Di Kalbar, Mungkinkah?

Pontianak
Dunia yang sudah semakin tua dan Zaman pun sudah semaikn moderen ini, sulit rasanya bisa menjumpai anak adam yang mampu menghafal, mengerti bahkan tahu letak dan posisi ayat tersebut Al-Qur’an. Terlebih jika yang memiliki kemampuan luar biasa ini adalah seorang bocah kecil berusia 5 tahun. Mungkin hal ini sering terdengar saat masa kepemimpinan Rasulullah dan para sahabat.

Tapi ternyata hal ini tidak berlaku di di kota Qom yang jaraknya kira-kira 135 kilometer dari Teheran ibu kota Iran. Kota Qom memiliki suatu kebanggaan tersendiri, lantaran kecerdasan bocah cilik yang mampu menghafal, seluruh ayat yang ada didalam Al-Qur’an, mengerti bahkan letak, dibaris berapa ayat tersebut dan pada bagian yang keberapa bocah cilik yang masih berusia 5 tahun itu dan kini telah beranjak dewasa.

Kemasyuran si bocah kecil sudah banyak terdengar diluar maupun dalam negeri, dan kini kisah sibocah kecil itupun populer hingga di Kalimantan Barat, melalui sebuah buku yang berjudul ‘Doktor Cilik Hafal dan Paham Al-Qur’an’ ditulis oleh Dina Y. Sulaeman yang meraih predikat best seller. Dalam buku itu menceritakan kisah seorang bocah berusia 5 tahun yang telah hafal 30 juz Al-Qur’an, faham bahkan mengetahui posisi ayat-ayat tersebut, pada baris dan halaman berapa ayat tersebut.

Pada usianya yang menginjak tahun kelima itulah anak bernama Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i mengikuti ujian menghafal Al-Qur’an di College Islamic University yang letaknya 32 kilometer dari kota Inggris bersama anak-anak sebayanya. Ternyata pada kesempatan itu Husein mendapat nilai yang cukup tinggi dan nilai tersebut merupakan nilai kategori Doktor, maka dari itulah Husein mendapat gelar Doktor Cilik.

Jika kota Qom bisa memiliki seorang Doktor cilik dalam kategori menghafal dan meahami makna Al-Qur’an, mengapa di Kalimantan Barat Tidak bisa? Dan apa yang sedang terjadi, dan bagaimana kondisinya? Permasalahanya, bukan tidak bisa, tapi sejauh mana usaha untuk mencapai hal tersebut. Untuk mencetak generasi yang cerdas baik intelektualnya maupun sepiritualnya, pastinya memerlukan usaha yang gigih. Sangat jarang bisa ditemukan seseorang yang sukses tapi usahanya biasa-biasa saja. Yang sering tedengar adalah orang yang sukses, pasti usahanya juga setimpal.

Tidak hanya anak anak yang harus digembleng, karena hakikatnya tidak akantercetak generasi yang cerdas dan luar biasa, jika tidak dihasilkan dari orang tua yang lauar biasa pula. Berawal dari orang tua yang luar biasalah akan hadir anak yang lebih laur biasa. Jika ingin memiliki anak yang mampu menghafal dan mengerti makna Al-Qur’an, orang tuanya juga harus melakukan hal yang serupa.

Jika kita kembali pada kisah Husein, anak ketiga dari enam bersaudara ini, pada saat ayah dan ibunya baru menikah, mereka memiliki tekad untuk menghafal Al-Qur’an bersama-sama dan akhirnya anak-anaknya juga mampu menghafal Al-Qur’an dan ternyata Husein memiliki kemampuan yang lebih jika dibadingkan dengan sausara-saudaranya yang lain. pasangan Sayyid Muhammad Mahdi Tabataba’i da istrinya

Diambil dari kisah tersebut, sudah barang pasti jika anaknya memiliki kemampuan yang luar biasa, karena ayah dan ibunya juga berusaha keras untuk dapat menghafal dan memahami Al-Quran. Sesuai kata pepatah ‘buah jatuh tak jauh dari pohonnya’. Jadi jika menginginkan generasi yang laur biasa mulai dari saat inilah para calon ayah dan ibu mulai mempersiapkan diri. Jika persiapnnya matang, pasti hasilnya akan maksimal. Mana mungkin bisa memimiliki generasi yang laur biasa kecerdasannya, sedangkan masa mudanya dhabiskan untuk hal-hal yang tidak jelas tujuannya bahkan hal yang menimbulkan dampak negatif pada lingkungan (berbuat sesuka hati).

Remaja sekarang memiliki orientasi yang sedikit aneh. Menginginkan sesuatu yang baik, tapi dirinya sendiri tidak berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam semua aspek. Menginginkan generasi penerusnya patuh pada orang tua, tapi ia sendiri menjadi anak yang paling suka melawan kata-kata orang tua. Tidak heran jika saat ini banyak sekali generasi muda yang hanya bisa membuat onar di lingkungannya. Hal ini timbul karena apa? Bibitnya kurang maksimal dalam mempersiapkan dirinya dan usaha untuk mengarahkanpun tidak maksimal. Jika menginginkan yang terbaik untuk generasi penerus mulai memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri dan tidak menutupkemungkinan Kalbar akan memilki generasi yang luar biasa kecerdasannya. (Ambaryani anggota Lembaga Perss Mahasiswa Stain Pontianak).

"JIka menginginkan yang terbaik dalam hidupmu maka lakukanlah yang terbaik juga, who want the best in live, so do the best too".

Sabtu, 23 Februari 2008

Persiapkan Diri menuju tahun 2010

Persiapkan Diri Menuju Era Serba teknologi

Pontianak

2010 diprediksi sebagai era serba teknologi. Hal-hal yang diangap mustahil akan segera terwujud dan hal itu tidak akan lama lagi. Hal ini diungkapkan oleh Prof. Yohanes Surya, Ph. D dalam seminar kemajuan teknologi dan masa depanku di hotel Kaapuas Palaace beberapa waktu lalu. Hal ini menjadi suatu warning bagi seluruh generasi, terutama bagi generasi penerus yang perjalannya masih sangat panjang.

Teknologi yang akan merajai dunia itu sudah terwujud beberaapa tahun lebih awal di negara-negara lain, tapi di Indonesia baru akan terwujud tahun 2010 nanti. Akan hadirnya masa-masa yang sarat dengan teknologi, menjadi suatu hal yang bisa dikatakan sebagai hal yang cukup menakjubkan, tapi dilain sisi juga menjadi suatu hal yang mengkhawatikan.

Menjadi suatu hal yang sangat menakjubkan sudah barang tentu. Betapa tidak, beberapa tahun mendatang, hal-hal yang ada disekitar kita yang berkaitan dengan aktifitas sehari-hari mengunakan alat yang memiliki kecangihan luar biasa. Alat-alat yang akan diciptakan nanti, akan membantu dan mempermudah kinerja manusia, dan manusia tidak perlu lagi mengandalkan hal-hal yang bersifat manual dan relatif lebih lambat.

Zaman yang serba cangih itupun bisa menjadi suplemen yang luar biasa (motifasi), bagi rakyat Indonesia untuk menumbuhkan rasa pentingnya pendidikan dalam kehidupan, dan tidak ada lagi istilah pendidikan hanya menghabiskan uang (pemikiran masyarakat yang masih memghitung-hitung materi yang harus dikeluarkan demi pendidikan anak-anaknya).

Mungkin hal ini akan menjadi hal yang cukup membantu bagi kalangan intelektual dan kalngan yang menguasai pasar, dalam artian memiliki taraf ekonomi lebih. Tapi bayangkan apa yang akan terjadi beberapa tahun mendatang pada masyarakat di Indonesia. Tidak semua penduduk Indonesia bahkan mungkin masih banyak penduduk yang tidak mengenyam dunia pendidikan dan apa yang akan terjadi pada mereka? Pasti hal ini akan menjadi momok yang sangat menakutkan, karena mereka akan merasa jauh tertinggal jika memang itu yang terjadi.

Masa yang nantinya akan mengandalkan alat-alat yang cangih dan mengunakjan tenaga robot, bahkan untuk teman bermain saja, nantinya akan memanfaatkan jasa robot. Apa yang akan terjadi pada kehidupan bermasyarakat, bagaimana sosialisasinya, jika manusia lebih memilih jalan praktis berinteraksi, bermain meminta bantuan pada robot yang luar biasa kecangihannya dibandingkan dengan manusia. Pendapat Aristoteles yang mengungkapkan bahwa manusia adalah mahluk sosial, mungkin tidak akan lagi digunakan.

Manusia sebagai mahluk sosial, artinya manusia hidup bermasyarakat dan membutuhkan orang lain dalam keseharinnya. Tapi jika manusia tidak lagi membutuhkan sesaama, dan lebih cenderung pada robot, fungsi maanusia sebagai mahluk sosial sedikit demisedikit akan terkikis dan tidak menutup kemungkinan akan ada temuan baru, bahwa manusia adalah maklhluk individual.

Jika beberapa tahun silam yang sering terdengar adalah Information Teknologi (IT), untuk masa mendatang yang akan membuming adalah Infomation Comunication Teknologi (ICT). Tidak hanya ICT yang akan menguasai. Teknologi yang akan muncul nanti adalah hasil kombinasi dari Nano teknolog, Bio Teknologi dan ICT itu sendiri. Perpaduan ketiga unsur tersebut akan menghasilkan bermacam-macam alat yang cangih yang bisa manfaatkan dalam keseharian. ICT yang memadukan kecangihan teknologi dan komunikasi, tidak menutup kemungkinan unversitas-universiatas yang memiliki jurusan komunikasi akan menjadi incaran calon mahasiswa dan tidak menutup kemungkinan pula bebrapa perguruan tinggi akan mendirikan suatu jurusan atupun program studi baru yaitu komunikasi.

Teknologi yang akan merajai dunia itu menuntut semua orang waspada untuk menghadapinya. Waspada dengan perkembangannya yaitu dengan membentengi diri dengan ilmu yang memadai dan lebih jeli dengan informasi yang terus berkembang.

Treee of Love, maybe


Pohon Cinta

Pohon Cinta itu belum saatnya tumbuh sahabat
Dia hanya akan subur bila waktunya tiba
Jangan paksakan......
Karena dia hanya akan kering dan menusuk kita

Biarkan saja semua seperti ini
Bunga-bunga persahabatan yang subur di taman hati
Lebih indah dan berwarna
Menemani kaki kita melangkah ke depan

Ayolah Teman, lihatlah dunia sekelilingmu
Ada bunga-bunga cantik yang menantimu di taman kalbunya
Cobalah untuk merasakan harum semerbaknya
Akan kau dapati sebuah ketenangan yang tak mampu kuberikan

Lihatlah pagi itu....
Fajar mungkin milik kita
Tapi tidak untuk dilewati bersama
Carilah jalanmu seperti aku mencari sayapku

Mungkin suatu saat nanti kita akan bertemu di sebuah persimpangan
Sapalah aku sebagai sahabat yang pernah datang dalam hidupmu
Aku akan tersenyum padamu
Sebagai sosok kawan lama yang datang dari kenangan

Dan kita akan kembali berjalan dengan mimpi kita sendiri
Aku yakin saat itu telah ada bidadari di sampingmu
Menguatkan langkah dan menggenggam tanganmu
Mungkin begitu pula aku dengan sosok pangeran hatiku

Lalu akan kau ucapkan selamat tinggal pada perasaanmu
Aku akan mengenangmu sebagai sosok teman yang takkan kulupakan
Terimakasih atas segala yang kauberikan
Maaf, aku masih ingin terbang terlalu tinggi.

Sahabat, kau harus yakin dengan satu hal
Tuhan tak pernah terlelap
Tuhan akan memberikan seseorang yang jauh lebih baik dariku

Tuhan juga akan menghadiahkan seseorang yang akan mencintaimu sepenuhnya
Dan saat itulah kau akan bersyukur karena
Kau mengurungkan niatmu untuk menjadikan ku pohon cinta
Yang kau tanam kokoh dalam hatimu

Aku cukup bangga denganmu sahabat
Kau bisa memenerima dan faham dengan keputusanku
Aku sangat bangga dengan hal itu
Mengapa???

Kau harus tahu,
Salama ini,jarang ku temui seseorang sehebat dirimu
Selama ini aku sering menjumpai seseorang yang kekeh dengan keputusannya

Bahkan hingga kini mungkin orang-orang yang pernah kutemui, masih mempertahankan keinginanya
Semoga Tuhan akan memberimu yang lebih luar biasa dari yang kau pikirkan

Kau ingin tahu mengapa?
Karena kau adalah sosok yang luar biasa
Sahabat

Ikatan Dan ukhuwah bukan diukur pada keterikatan perasaan buka?
Jadi roda persahabatan kita tetap berputar bukan?
Atau mukin untuk bersahabat dengan ku pun kau taklagi sudi???

Semua itu terserah pada dirimu
Tapi yang pasti bagiku
Kau tetap sahabatku
Apapun yang pernah terjadi pada dirimu

"Kata orang bijak, segala sesuatu ada aturannya dan ada yang mengatur, so... kita saat ini hanya berusah mengejar mimpi-mimpi dan cita-cita,sedangkan endingnya eetentang kehidupan,kita serahkan kepda sang penguasa hati,rasa,jiwa, rg dan nywa".

Design BY : Ambar `n lautan itu.......
Jika persaan yang menguasi, maka sekeliling bagaikan miliknya, karena itulah puisi ini tercipta...agar roda kehidupan terus berputar dengan normal.

Rabu, 20 Februari 2008

Pohon Cinta Dalam Hati Sahabatku

Pohon Cinta Dalam Hati (Milik Sahabatku)

Sebelum pergi, kurang lebih sepuluh menit yang lalu, gadis berjilbab itu mengatakan, "Aku
percaya, kamu bukan pemuda cengang. Hampir sewindu kita telah menangis bersama-sama. Itu cukup tidak perlu diperpanjang lagi. Kita sudah berusaha untuk menemukan jalan terbaik, namun siapa sangka kereta perpisahan telah menjemput kita. Percayalah kepada Tuhan. Mungkin kini tempat lebih lapang dibanding kita saat ini. Tinggal kita mau hidup terus atau berlahan mati. Mata gadis bejilbab memandangiku tak lagi selembut air, yang bisa melobangkan batu setiap tetesan, memadamkan api saat membara. Tidak ada kelembutan dalam kata-katanya. Aku merasa ucapan gadis berjilbab begitu serius, tetapi tidak mengandung tekanan. Ia berbicara seperti menceritakan tentang kegiatan sehari-hari. Begitu datar. Tetapi hatiku terkesiap mendengarnya. Aku akan naik kekereta perpisahan pagi ini juga, sebelum orang ramai kejalan-jalan. Sebelum tampak kuda-kuda berdatangan parkir membentuk jejeran panjang, sebelum bel-bel itu berbunyi mengisyaratkan waktu belajar dimulai. Aku percaya, kamu sanggup menghadapi hari depanmu tanpa aku. Aku melihat kudamu cukup tangguh menemanimu diujung jalan, dan aliran darah otakmu masih lancar untuk menuju ruangan itu, dan terutama perasaanmu yang tabah, ingat jangan pernah menangis lagi." Bibirku mendadak gemetar seperti ada ratusan kata-kata berkerumun diujung lidah. Berdesakan ingin meletup, mendorong dinding gigi, membuat rahangku keras seperti tebuat dari longam tetapi tak ada suara yang keluar dari mulutku. "Aku menulis surat untukmu, karena kukira kau takkan bangun saat subuh. Bacalah setelah matamu tak mampu memandang bayanganku. Sampai suara panggilanku tak mampu kudengar lagi." Dipeluknya tubuhku yang terkulai kaku, seolah-olah aku sendiri yang berduka dan dia berperan sebagai sang bijak yang berusaha menghiburku. "Maafkan aku selama ini tak pernah membuatmu bahagia." Tak ada kecupan dari gadis berjilbab. Tangannya mengusap pipiku, terasa halus. Aku mencium bau khas yang tak terhapus dalam sewindu. Dan kini gadis berjilbab melangkah dibelakangku sambil mengeluarkan sepucuk surat lalu berlalu. Seperti memberikan isyarat bahwa disana akan menjadi akhir dari perjalanannya. Begitu sadar gadis berjilbab telah semakin jauh, hanya kulihat tas merah yang diselempangkan dipinggang. Dan segerumbul pohon yang miring diujung pandangan siap mengaburkannya. "Aku berdebar membuka lipatan surat itu seakan akan hendak membaca testamen. Teryata hanya beberapa baris kalimat yang mudah dihapal setelah membaca dua kali". "Cinta bagaikan pohon dalam hati, akarnya kepatuhan padanya, batangnya; ma'rifah padanya, cabangnya; rasa takut padanya; daunnya; rasa malu padanya, Buahnya; ketaatan padanya dan pupuknya; dzikir padanya. Jodoh, rezeki udah ditentukan padanya, sampai ayank dipertemukan dengan yang lain, asalkan niat yang baik akan dapat yang baik pula. Sementara ayank bukanlah yang terbaik buat abang." Kini aku berjalan lunglai kembali ke kelas yang kini terasa tak memiliki siapa-siapa lagi. Terasa hidup sendiri dibawah langit yang selalu mendung. Kata sementara itu mulai tak terbatas. Terutama bagiku yang kini telah kehilanganmu. Satu-satunya tumpuan harapan telah meninggalkanku. Pergi begitu saja. Hanya meninggalkan kata-kata yang justru membuatku semakin terpuruk. Memang sekarang bukan lagi saatnya untuk menangis. Selain belajar, sesekali kuhabiskan waktuku untuk menanyakan kabar dari timur, barat, selatan dan utara. Dari seluruh penjuru mata angin. Adakah yang melihat gadis berjilbab? Adakah yang sempat bersimpangan jalan dengan ayank? Atau sekedar melihat tas warna merah yang terakhir dikenakannya, sebelum meninggalkanku. "Gadis berjibab, mungkinkah kita akan bertemu lagi." Namun aku tidak lagi bersama gadis berjilbab. Dia sudah pergi dan kini mungkin telah menemukan pohon cinta dalam hati." Dilamar orang dinegeri seberang." *** Saat mentari menampakkan sinarnya, ketika pertama kali ku memandang gadis berjilbab. Seperti biasa sebelum menginjakkan langkah kaki di kampus. Kuparkir kuda tuaku yang setahun lebih tua dariku disuatu surau, ukuran sepuluh kali sepuluh, terletak memunggungi kelas kearah selatan tempat biasa aku mangkal memutar otak. Sebetulnya kudaku sekilas memandang masih terlihat gagah saat di pacu, hanya saja dikerumuni kuda-kuda muda, polesan segala warna yang tampak memikat yang sedari tadi mengelilinginya, berjejer memanjang. Tak lama kaki melangkah terdengar alunan suara, nada-nada berirama, diselingi konsonan mengiang ditelingaku, terlihat para gadis berjilbab membentuk lingkaran secara bergantian melantunkan ayat-ayat suci dengan nada datar. Gadis-gadis berjilbab itu terlihat santri penuh kedamaian tak menghiraukan lalu lalang. Itulah alasan mengapa kudaku kuparkir ke tempat itu. Nada-nada itu seperti menyisakan decak kagum, menenangkan hati sebelum otakku terkuras. Sungguh sebuah ritual kulakukan di kala mentari. Saat sang surya berada diatas kepala, kududuk sendiri disebuah kursi memanjang dimuka pintu saat yang lain meninggalkan. "Menunggu Ya?" aku disini sedang menunggu, hidup itu menunggu untuk menempuh sebuah perjalanan yang jauh yang kita tak tahu ujungnya, kemudian berlalu. Kita juga akan kesana walau kita sekarang sedang menunggu. Kereta kehidupan membawa aku ketempat yang tak aku ketahui, aku hanya menjalaninya dan menunggu. Bayangan sang surya tak terlihat, muncul bayangan depan mukaku berjalan dengan segerombolan wanita berkerudung menyelusuri lorong setapak yang dihimpit sekat-sekat ruang yang penuh sesak kaum intelek. Sungguh pemandangan yang tampak asri di siang bolong. Mataku tertuju selayang elang pada gadis berjilbab paling depan. Terlihat tampak cerah dengan tas warna merah yang diselempangkan dipinggulnya. Wajah berseri, kepala terteduh jilbab putih diatas sinarnya. Berjalan penuh arti dikeramaian kampus, terlihat senyum dan lesung pipit saat disapa, kepala tertunduk tiap arjuna memandangnya. "Ah, bukankah itu gadis di surau kulihat dikala pagi", teriak dalam hati!. Parasmu sungguh menawan hati, tak kulihat garis-garis keriput diwajahmu, yang kulihat hanyalah sisa-sisa pancaran mentari pagi. Mungkin selama ini ku hanya melihatnya disela-sela nirwana, gejolak jiwa seakan membara saat utuh tubuhmu melintasiku. Waktu dzuhur itu tak kan kulewatkan, firasatku mengatakan gadis berjilbab itu akan melintasi jalan yang sama saat pertama mata memandang. Selang lama, kepalaku tertunduk memandang bayangan itu muncul tepat dikakiku, Aku mencium bau khas yang tak terhapus dalam sewindu. Hatiku bunga pikiranku hampa saat gadis berjilbab itu melintas didepanku, namun pemandangan itu tak seperti yang kulihat tadi, sendiri dengan penuh arti. "Inikah kesepatan taaruf bagiku" Dengan nada sedikit rendah, kusapa gadis bejilbab dengan ucapan salam, tiba-tiba langkah kakinya terhenti "Wassalam" dengan senyum termanis ditatapan mataku lalu berlalu. Berlalu sampai bayangan itu tak kutemui lagi bayangan gadis berjilbab. Mungkin tikungan atau atau sekat-sekat ruang, telah menyembunyikan arah langkahnya. "Ternyata ia menyambutku, girang dalam hati" kalimat itu terdengar acapkali seakan bulan purnama muncul kembali."Ya setelah lama tidur satu decade." Sudah saatnya hati ini kubuka selebar-lebarnya. Setelah luka lama itu sedikit menyisakan memoriku. Kini saatnya kumemuja rahasia. *** Akan tetapi lihatlah hari ini diambang waktu dhuha: ternyata akhirnya aku menangis. Dadaku terasa mau meledak oleh himpitan kesepian. Ketika gadis berjilbab meninggalkan surau, dihiasi sederetan kuda tampak memanjang. Hanya kulihat tas berwarna merah yang selalu dibawanya, jilbab putih mengandung aroma parfum yang khas. Ternyata aku salah. "Gadis berjilbab itu bukanlah matahari yang selama ini kukejar." Melainkan sebuah pelangi yang memberikan segala warnanya yang indah, tapi hanya sejenak." Sungguh sebuah anugerah yang tak pernah ku dapat. Pohon cintamu yang kau berikan akan kurawat hingga suatu hari berbuah dan bersemai sepanjang masa. "Maafkan aku juga"

"Tak ada yang bisa mematahkan pohon Cinta, jika memang cinta itu telah direstui oleh sang pemilik dan penguasa Cinta" keep up u'r true love.

Senin, 18 Februari 2008

Seminar Teknologi Komunikasi

Beruntung Rasanya

Hari ini aku merasa sangat beruntung bisa mengikuti seminar yang sangat erat hubungannya dengan jurusan yang sedang kugeluti. Yah adalah Seminar Tekhnologi dan Masa Depanku yang diselengarakan di hotel Kapuas Palace senin 18 Feb 2008, tepatnya pukul 15.00 dimulai. Awalnya aku sempat ragu untuk hadir diruangan tersebut, tapi akhirnya aku berhasil melawan rasa itu, dan dengan PD nya aku sendirian, hadir diruangan yang telah dibanjiri peserta yang ingin mengikuti seminar tersebut.

Its funtastic
Itu yang terbersit dalam benakku saat Prof. Yohanes memulai persentasinya mengenai teknologii dan komunikasi. DAlam hatiku berkata ini pas bangets dengan bidangku. Prof. Yohanes asik sekali menjelaskan mengenai tekhnologi Nanao ~Bio~Information (Teknologinya). Dan akupun menikmatinya

DAn kukatakan sekali lagi, Im Like It and its funtastic and very interisting. Beruntunglah yang hadir waktu itu.....

Selasa, 12 Februari 2008

Imlek Dengan Nuansa Baruuuu

Imlek Nuansa Baru
Pontianak

Imlek yang dirayakan beberapa waktu lalau, memiliki nuansa baru. Kali ini yang merayakannya tidak hanya etnis Cina saja. Tapi ternyata banyak dari komunitas lain yang merayakannya. Hal ini merupakan bibit baru yang dilakukan untuk menumbuhkan bibit perdamaian dan memberantas virus konflik.
Perayaan ilmlek dikenal hanya sebagia perayaan kebudayaan saja. Ternyata banyak dari komunitas lain yang merayakan moment itu. Setiap etnis pasti memiliki budaya yang memilliki ciri khsa tersendiri. Banyaknya etnis yang terdapat di Indonesia dan masing-masing memilki kebudayaan uyang beragam. Hidup dalam lingkungan yang ber beda-beda latar belakangnya, pasti dibutuhkan toleransi dalam kelangsungnnya. Hal yang terjadi beberapa waktu lalau merupakan bentuk rill toleransi. Budaya yang ada dan yang sangat beragam ini, perlu adanya pelestarian.
Antara kebudayaan yang ber beda yang satu dan yang lainnya, perlu adanya usaha untuk mengetahui budaya yang dimiliki oleh komunitas lain. Jika satu komunitas telah mengetahui budaya serta kebiasaan yang dimiliki oelh budaya lain pastinya usaha untuk mewujudkan masyarakat yang peduli pada perdamaian aakan mudah terwujud.
Mengetahui dan mengerti budaya lain juga modal untuk menumbuhkan kehidupan yang kondusif. Banyak konflik yang terjadi karena dalam keseharian berawal dari ketidak fahaman antara kebiasaan dan kebudayaan yang satu dan yang lainnya. Merayakan budaya etnis lain dalam suatu kesempatan, merupakan salah usaha untuk mengetahui perayaan dalam budaya lain.
Tidak jarang dalam perayaan satu kebudayaan akan berakhir ricuh. Pemicu hal ini karena kurangnya rasa saling menghormati dan kurangnya kesadaran bahwa banyak sekali perbedaan antara yang lainnya. Jika etnis lain sudah memahami apa yang sering dilakuakn oleh etnis Cina, tidak ada lagi tanda tanya-tanda tanya besar yang timbul dari benak masing-masing.
Dengan faham dengan budaya lain akan terbuka kesempatan memadukan budaya yang berbeda dan timbul satu budaya lain yang lebih berkualitas dan tidak menghilangkan budaya lama yang telah ada, dan hal tersebut sering terdengar dengan istilah asimilasi budaya. Imlek yang dirayakan oleh beberapa komunitas yang didalamnya tidak hanya terdapat etnis Cina saja membuktikan rasa toleransi yang tinggi. Terlebih lagi budaya Indonesia yang terkenal dengan budaya ketimuran yang akrab dengan ramah, sopan santun ataupun tepo slliro yang tinggi dan masih banyak budaya ketimuran yang sangat tepat diterapkan dalm kehidupan bermasyarakat di Pontianak khususnya dan Indonesia umumnya.
Masyarakat yang memiliki latar belakang yang berbeda dan bergabung dalam satu komunitas, merupakan tindakan yang tepat untuk menyandingkan perbedaan yang sangat bermacam-macam. Suatu komunitas terkadang elemen yang tergabung didalamnya hanya komunitas tersebut saja, tapi tidak jarang juga suatu komunitas terdiri dari beragam latar belakang kebudayaan.
Budaya Cina mungkin merupakan budaya yang sangat asing bagi etnis Melayu, padahal dua etnis tersebut sama-sama dominan. Jika dalam kesempatan kali ini, komunitas dari etnis lain yang berbeda sangat menghormati perayaan imlek tahun ini, tidak menutup kemungkinan komunitas etnis Cina juga akan melakukan hal yang sa ma saat etnis lainnya mendapatkan jatah giliran merayakan kebudayaanya. Yang pasti satu kebaikan akan menumbuhkan kebaikan-kebaikan yang lainnya dan hal tersebut akan semakin meluas. Begitu juga sebaliknya, jika sesuatu hal diawalai dengan hal yang tidak nyaman (kekerasan, konflik) akan ada anak pinak dari tindakan itu.
Memperingati kebudayaan masing-masing dengan tetap menjaga orang lain yang ada disekelilingnya tindakan yang sangat bijak dan tepat dilakukan. Karena berangkat dari teori aristoteles jika mnausia tidak akan bisa hidup sendiri dan akan selalu hidup berdampingan dengan orang lian yang belum tentu berangkat dari latar belakang yang sama, karena mnusia adalah mahluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dalam kelangsungan hidupnya. Menjaga keutuhan dan keakraban dengan orang-orang terdekat yang ada disekeliling senantiasa diperlukan. (Ambaryani LPM Stain).

Senin, 11 Februari 2008

Beasiswa Karya lmiah

Apresissi Beasiswa Karya Ilmiah

Pontianak
Perihal beasiswa yang diberikan oleh pihak akademik Stain Pontianak tahun ini, menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa. Betapa tidak, menjelang tahun ajaran baru, hal ini diangap hal yang bisa memberikan jalan keluar bagi mahasiswa yang memiliki masalah perokonomian. Banyak ketegori besiswa yang diberikan. Diantaranya beasiswa prestasi akademik, aktifis, mahasiswa kurang mampu, prestasi non akademik, dan karya ilmiah.
Besiswa karya ilmiah, merupakan besiswa yang tidak terlalu diminati oleh mahasiswa. Padahal beasiswa ini merupakan kategori beasiswa yang perlu diberi apresiasi. Kategori beasiswa yang lainnya juga perlu diberi apresiasi, akan tetapi besiswa untuk mahasiswa yang memiliki karya tulis ilmiah belum banyak terdengar. Padahal karya ilmiah merupakan bagian penting bagi mahasiswa. Mungkin salah satu alasan pihak akademik Stain Pontianak memberikan beasiswa dengan kategori karya tulis ilmiah adalah untuk memberi motifasi kepada mahaiswa itu sendiri untuk terus berkarya dan meningkatkan daya kretifitasnya dalam bidang karya tulis ilmiah. Tidak banyak mahasiswa yang meminati dunia karya tulis ilmiah, walaupun dalam kesehariannya, selalau bergelut dengan karya tulis ilmiah.
Tidak jarang mahasiswa merasa takut dengan kata-kata karya ilmiah, sebelum menghasilkan suatu karya tulis. Salah asatu penyebabnya adalah pemikiran mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa sering berfikir, karya tulis ilmiah akan selalu berkaitan dengan metodologi penulisan karya ilmiah dan atura-aturan lainnya yang membuatnya pusing sebelum bisa mengisi lembaran kertas kosong dengan tulisan-tulisannya. Hal inilah yang membuat mahasiswa jarang sekali mengeluti duania karya tuls ilmiah. Bahkan yang lebih parahnya, mahasiswa hanya mau berhubungan dengan karya tulis ilmiah karena terkait tugas, diluar itu hampir bisa dipastikan mahasiswa tidak respek terhadap karya tulis ilmiah.
Dengan adanya beasiswa karya tulis ilmiah inilah, yang akan memberikan motifasi baru bagi kalangan mahasiswa yang belum berminat menekuni dunia karya tulis ilmiah. Paling tidak mahasiswa akan terus terpacu untuk menulis dengan motifasi beasiswa. Pemikiran takut dengan karya tulis ilmia mungkin sedikit-demi sedikit akan berkurang dengan adanya penghargaan bagi mahasiswa yang telah memiliki banyak karya ilmiah. Jika hal ini bisa terrelisasi setiap tahunnya, ketakutan ataupun tradisi malas menulis pada kalangan mahasiswa akan berkurang. Dengan adanya beasiswa ini juga merupakan salah satu bentuk kepedulian orang-orang intelektual kepada peserta didiknya.
Kalaulah memang pihak akademik memberiakan porsi yang banyak terhadap beasiswa dengan kategori karya ilmiah, mungkin hanya segelintir mahasiswa yang akan mengambil dan merebutkan bantuan dana dalam kategori tersebut. Usaha yang dilakukan oleh pihak akademik untuk memberikan penghargaan bagi mahasiswa yang telah banyak menghasilkan karya tulis ilmiah ini, belum banyak dijadikan kriteria beasiswa yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa. Mahasiswa juga belum begitu menyadari akan usaha yang sedang dilakukan oleh pihak Stain Pontianak. Karena kalangan mahasiswa masih acuh dengan hal ini. Padahal memiliki karaya tulis ilmiah merupakan hal yang membanggakan.
Usaha yang dilakuakn oleh pihak Stain perlu diacungkan jempol, dan hal ini perlu dibudi dayakan untuk memberikan motifasi pada kalangan mahasiswa. Tinggal bagaimana usaha mahasiswa untuk terus memacu diri dan menjadi mahasiswa yang mendapatkan bantuan yang disediakan.
Memiliki karaya tulis ilmiah merupakan memang hal yang cukup membangakan. Selain kita dapat mentransfer apa yang kita miliki melalui tulisan, karya tulis itu menjadi bukti usaha kita untuk peduli terhadap generasi penerus. Karena jika hampir setiap generasi tidak ada yang berminat dalam bidang karya tulis ilmiah, tidak akan ada budaya mewariskan ilmu pada generasi sesudah kita, karena karya tulis merupakan cara melestarikan ilmu dari orang-orang terdahulu. (Ambaryani LPM Stain).
Larangan Naga Beraksi di Pontianak

Pontianak
Adanya larangan atraksi naga di kota Pontianak, mungkin menjadi hal yang aneh bagi masyarakat Cina. Atraksi naga yang pernah menjadi pusat perhatisn masyarakta Pontianak itu akhirnya tak lagi boleh dilakukan. Hal ini disebut-sebut sebagai buntut dari kejadian yang terjadi di Gg. 17 beberapa waktu lalu.

Atraksi naga yang sering dilakuakn di sepanjang jalan, dan jika hal itu dilakukan lagi, dikhawatirkan akan memicu konflik di Pontianak lagi. Kejadian Gg. 17 yang melibatkan etnis Melayu dan Cina, yang belum lama terjadi itu, dikhawatirkan masih menigalkan bekas. Jika memang benar kejadian itu masih meningalkan bekas, adanya perayaan saat yang mengundang perhatian massa, diduga akan memnumbuhkan bibit-bibit konflik kembali.

Konflik yang terjadi antara etnis Jawa dan Cina didaerah klaten, bisa dijadikan salah satu referensi. Etnis Cina yang sedang mengarak naga dijalannan dengan lantuanan musik yang cukup besar, dianggap hal yang tidak nyaman bagi etnis Melayu dan akhirnya konflik pun terjadi. Berkaca dari kejadian itu, ini mungkin merupakan salah satu sebab mengapa atraksi naga yang keseringan dilakukan di beberapa ruas jalan yang telah ditentukan akhirnya dilarang. Terlebih setelah konflik yang cukup panas pernah terjadi antara dua etnis yang sama-sama dominan itu.

Pasca kejadian di Gg. 17 itu, instansi yang berwewenag juga warga Pontianak menjadi lebih waspada. Karena hal yang kecilpun mampu memicu terjadinya konflik. Adanya larangan itu, merupakan salah satu realisasi dari semboyan mencegah lebih baik dari pada mengobati. Mencegah hal yang bisa memicu konflik, merupakan jalan yang tepat untuk diambil, ketimbang menangani konflik yang terjadi.

Potensi konflik rawan terjadi setelah kejadian itu, karena warga lebih sensitif setelah adanya kejadian yang cukup membuat orang spot jantung itu. Hal apapun yang bisa menyebabkan terjadinya konflik kembali, sebisa mungkin untuk ditekan. Ini salah satu dampak dari konflik yang terjadi. Seharusnya ini menjadi salah satu hal yang harus direnungkan bersama bagi seluruh masyarakat untuk terus menjaga ketentraman, menjaga tingkah laku yang bisa merugikan orang lain. Karena konflik, kekerasan, anarkis dan kroni-kroninya, sangat merugikan terlebih untuk berlangsungnya kehidupan yang selalu berdampingan dengan orang-orang disekelling yang macam dan jenis yang beragam.

Saling menjaga tindakan dan menekan ego masing-masing merupakan solusi dalam hidup bermasyarakat. Tidak jarang karena sikap yang tidak mau tau urusan orang lain akan berujung kekerasan. Menumbuhkan rasa sosial atau peduli dengan orang lain pupuk yang bagus untuk menumbuh suburkan perdamaian dalam kehidupan. Pupuk yang tidak dijual dan tidak perlu tidak perlu memerlukan uang untuk memilikinya itu ternyata tidak menjadi hal yang cukup mengoda bagi masyarakat. Tetapi masyarakat lebih suka tindakan yang membabi buta, tidak mengoptimalkan akal sehatnya dan lebih memilih tindakan yang merugikann masing-masing pihak baik fisik, moral maupun material.
Jika konflik terjadi ketiga unsur itulah yang sering menjadi korban.

Dari segi fisik, pelaku kriminalitas, jiwanya terancam dan fisiknya juga saling tersakiti. Selain itu dari segi moral, pastinya akan ada bekas akibat dari konflik itu sendiri, dan tak jarang bibit dendampun tertanam yang kahirnya akan menimbulkan konflik yang lainnya. Kerugian dalam material hal material juga sangat mungkin terjadi. Saat konflik terjadi, tidak hanya orang yang bersangkutan yang akan menjadi korban, tapi hal lain juga. Seperti yang terjadi di Gg. 17. Buah konflik itu juga merusak klenteng milik entis Cina. Terlalu banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari konflik tersebut, jika, maka dari itulah semua pihak sangat wajar jika terus waspada untuk meminimalisir pontensi terjadinya konflik. (Ambaryani LPM Stain).

Sabtu, 09 Februari 2008

Sahabat






SAHABAT

Ternyata waktu yang pernah kita lalui bersama
Terla
lu indah untuk ditepis dari ingatan
Saha
bat...
Mung
kin kau tak pernah menyadari
Diam-diam aku mengagumimu
Dengan gaya bicaramu, pemikiranmu, dan cara mu dalam menghadapi banyak hal
Aku bel
ajar banyak darimu
Malah terkadang aku ingin menjadi sepertimu
Menadi orang yang santai, tapi pasti dalam melangkah
Aku tak berlebihan sahabat
Aku tak berani membohongi diriku
Mungkin ini hal yang terindah saat bersamamu
Walaupun kebersamaan ini belum lama kita jalin

Sahabat...
Engkau membiuskan semangat baru dalam jiwaku
Engkau juga mampu membuatku tercengang sesaat, jika kau berkata
Kau terlalu hebat untuk terus bersembunyi sahabat
Tapi harapanku padamu sahabat
Jangan pernah puas dengan apa yang telah kita lakukan
Jika kau merasa kau bisa
Saat itu pulalah kau berhenti untuk bisa berkembang

Sahabat....
Kau telah mengajariku banyak hal dalam kehidupan
Kau mengajariku terus optimis tanpa peduli apa kata orang
Kau juga mengajariku untuk terus berjiwa besar
Kau mengajariku untuk menjadi orang yang bisa memberikan sesuatu pada orang-orang yang ada disekelilingku
Aku sangat beruntung mengenalmu sahabatku
Semoga persahabatan ini akan menjadi hal yang terindah dalam perjalanan kita
Semoga kita akan meraih sukses setelah jerih payah kita lakukan

Tuhan tak pernah tidur
Pasti Tuhan akan memberikan yang terbaik pada kita
Yakinlah akan hal itu sahabatku

Sahabat lamaku yang baru ku temukan jati dirimu

Kongres Rakyat Kalbar

KONGRES RAKYAT KALIMANTAN BARAT

Ambaryani, Dakwah (KPI)

Kongres rakyat Kalbar yang sudah santer terdengar di kalangan masyarakat, perlu adanya penanganan yang cukup serius karena jika hal tersebut tidak ditangani dengan serius, maka dampak yang akan timbul akan dirasakan oleh masyarakat luas. Kongres rakyat Kalbar yang diberitakan sebagai blueprint atau suatu rencana untuk Kalbar beberapa waktu kedepan. Maka dari itulah perlu adanya tangapan yang serius dari banyak pihak, baik itu orang-orang yang memiliki kapasitas dalam pengambilan keputusan itu maupun orang-orang yang dari kalangan masyarakat. Karena masyarakat adalah komponen yang bisa memberikan perubahan bagi Kalbar sendiri.

Kalbar sendiri memiliki kebudayaan yang perlu di lestarikan, seperti tari khas dayak. Kebudayaan nenek moyang itu jika tidak dilestarikan akan punah ditelan kemoderenan zaman. Adanya kongres tersebut sangat bagus untuk Kalbar karena hal yang akan dibahas mencakup banyak hal. Sangat bagus sekali ketika adanya perencanaan serta alur atau arah yang jelas dalam hal kebudayaan, politik, pendidikan ekonomi dan hal lainnya yang akan dibahas. Dalam hal ekonomi sangat bagus untuk dibahas dan adanya perencanaan tersendiri. Jika hal tersebut bisa terlaksana, adanya kegiatan pelestarian kebudayaan, pengembangan budaya dan masih banyak lagi hal yang isa dilakukan dalam hal kebudayaan.

Jika semua rencana dan bagai mana cara merealisasikannya telah terwujud, maka tidak akan ada lagi peristiwa perebutan kebudayaan. Seperti halnya pengakuan yang dilakukan oleh negara Malaysia terhadap reog yang mirip sekali dengan kebudayaan reog ponorogo yang dimiliki negara Indonesia. Jika di Kalbar ada pengkoordiniran kebudayaan Kalbar dengan teratur, maka itu merupakan satu tindakan kepedulian yang dilakukan oleh rakyat Kalbar agar negara Indonesia tidak lagi kehilangan kebudayaan yang dimilikinya, dan tidak ada lagi perebutan kebudayaan.

Masyarakat yang peduli dengan kebudayaan Kalimantan Barat pasti akan berusaha keras untuk menjaga kebudayaan tersebut. Selain itu kebudayaan yang cukup banyak jika tidak diakomodir dengan baik, maka kebudayaan tersebut tidak dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Jika kebudayaan tersebut dikelola oleh sumber daya manusia yang bekompeten dalam bidangnya, maka kebudayan tersebut bisa menjadi omset daerah. Akan tetapi jika kebudayaan tidak diangap penting dan keberadaanya tidak diindahkan, bukanlah bisa mendatangkan omset bahkan kebudayaan itun bisa habis dan musnah.

Dalam bidang politik, adanya akomodir atau rencana pelaksanaan yang pasti dan transparan, maka jalanya pemerintahan pun akan lancar. Saat ini jika pemerintahan berjalan pada janalan yang tidak semestinya atau prosesnya yangtidak sesuai dengan ketentuan pastinya akan menimbulkan masalah bagi suatau daerah juga masyarakat yang dipimpinnya.

Bidang politik pada pemerintah pusat tidak akan berjalan seperti semestinya jika pemerintahan yang ada di daerah-daerah pun belum benar dalam pelaksanaanya. Adanya kecurangan-kecurangan dalam hal mendapatkan kursi jabatan itu merupaka suatu bukti tidak adanya sistem yang profesional, bagus serta bisa dipertanggung jawabkan. Kalaupun ada sistem yang bagus tapi tidak didukung dengan sumber daya manusia yang bagus, maka nihillah hasilnya.

Begitu juga dengan tindakan korupsi yang terjadi dikalangan para pejabat. Hal itu juga bisa terjadi karena tidak adanya tindakan tegas terhadap pelaku penyelewengan terhadap hal-hal politik. Walaupun tindakan itu bukanlah wewenag dari para pragtisi hukum, akan tetapi jika para pragtisi politik tidak sadar hukum dan tidak adanya peraturan tegas terhadap hal tersebut, maka akan tetap lestarilah budaya penyalah gunaan jabatan.

Bidang pendidikan juga adalah elemen penting yang berada disuatu daerah atupun negara. Pendidikan merupakan hal yang penting karena dari pendidikan itulah rakyat yang merupakan generasi didik untuk bisa memajukan daerah dan negara. Jika tidak adanya sistem pendidikan yang tetap dan perencanaan yang bagus, maka mutu dan kualitas pendidikan kita tidak akan pernah maju. Jika perubahan sistem pendidikan yang hampir terjadi setiap tahunnya terus dibiarkan terus menerus, maka tidak adanya konsisten serta loyalitas para pragtisi penkdidikan. Jika para pragtrisinya saja tidak konsisten dengan apa yang dilakukan dan tidak bisa melakukan sesuatu secara total bahkan ada yang menjadikan pendidkan hal yang ke sekian dalam kehidupannya, maka tidak akan adanya kemajuan yang berarti pada daerah kita juga negara ini.

Kualitas sumberdaya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Mungkin dengan adanya kongres rakyat Kalbar ini akan mengilhami adanya suatu sistem yang baku, tetap tidak berubah-ubah pada pemerintah pusat. Hal yang selalu terjadi adalah adanya polemik tahunan mengenai ujian nasinal. Mascyarakat luas baik pragtisi pendidikan dan lembaga yang serupa mengtakan polemik ini mertupakan hasil dari ketidak konsistenan pemerintah terhadap sistem pendidikan kita.

Teori yang bisa digunakan adalah, jika menginginkan ilmu yang melekat pada diri dan ingatan kita kuncunya adalah kontinou dan konsisten dalam belajar dan mengamalkannya. Jika belajar hanay sekali, setelah itu tidak pernah lagi belajar dan mengasah kemampuan maka ilmu tersebut tidak akan berbuah hasil.

Dalam bidang ekonomi. Kalimantan Barat merupakan daerah yang memiliki sumberdaya alam yang luar biasa. Sumberdaya alam yang terus di eksploitasi tanpa henti demi kepentingan ekonomi, maka hasilnya dalah terjadinya banjir dan yang sedang gencar adalah global warming. Terjadinya kerusakan alam serta lingkngan adalah akibat kegiatan ekonomi yang tak terkendali.

Akan adanya daerah Kubu Raya yang beberapa daerah yang termasuk kedalam kawasan Kubu Raya adalah Sintang, Melawi dan Ketapang yang akan tergabung, dan daerah tersebut merupakan heart of Borneo paru-paru Kalimanntan Barat. Daerah heart of Borneo, yang akan menjadi provinsi sendiri, maka ada suatu kekhawatiran Borneo akan kehilangan paru-parunya. Karena salah satu motifasi adanya pemisahan kawasan tersebut adalah prospek dalam bisdang ekonomim yang cukup bagus. Jadi pemanfaatan atau pengambilan sumber daya alam harus tetap diakomodir dan diawasdi dengan ketat demi mencapai kesetabilan daerah serta lingkungan (alam).

Jumat, 08 Februari 2008

Saatnya Media Efaluasi Diri


Saatnya Media Efaluasi Diri

Pontianak

Media selalu bisa menjadi jembatan masyarakat untuk menyampaikan bermacam ragam informasi yang ada disekitarnya. Media juga terbukti mampu menjadi jembatan dalam menangani dan membedah suatu kasus. Bagaimana tidak, karena wartawan sendiri adalah manusia yang selalu ingin tahu. Mungkin inilah sebabnya banyak hal yang bisa dipublikasikan oleh media, karena rasa ingin tahu yang tinggi. Permasalahan yang diberitakan berfariasi. Mulai dari perkara yang sederhana hingga perkara yang luar biasa. Dari lingkungan pribadi (praivesi) hingga perihal besar yang terjadi disuatu instansi.

Bakan ada orang yang lebih takut menghadapi satu jurnalis dari pada harus menghadapi seribu tentara. Itu artinya wartawan atau jurnalis memilki kekuatan yang luar biasa. betapa tidak, tulisan seorang jurnalis mampu mempengaruhi banyak orang. Jurnalis selalu bisa mengorek dan membedah suatau hal yang diangap tidak bisa dilakuakn oleh oran lain. Media juga selalu menjadi sarana yang paling bisa memberikan kritik pada orang lain. Media yang serba bisa menuntaskan dan menyoroti suatu kasus. Tapi apakah suatau media mampu mengkritik dirinya sendiri?

Tidak jarang media hanya bisa mempublikasikan dan melakukan riset terhadap kasus orang lain, tapi untuk meneliti apa yang sedang terjadi dalam lingkungannya sendiri tak mampu dilakuakn.

Media mampu membongkar suatu sistem pada suatu perusahan ataupun kinerja para pejabat tinggi, tapi sudahkah media melakukan efaluasi sistem yang ada didalam media itu sendiri? Baik dari kinerja pimred yang memegang kendali. Sudahkah redaktur bekerja optimal dengan space atau bidang masing-masing? Sudahkah bagian pemasaran dan periklanan melakuakn amanahnya sesuai dengan ketentuan yang ada? Sudahkah wartawan mengakses informasi yang selayaknya? Dan sudahkah berita yang disajikan itu benar-benar fakta yang tidak ada motif lain didalamnya?

Tidak jarang sistem yang semrawut, bisa terbaca oleh pembaca. Baik itu dari hasil pengeditan berita, ragam sajiannya, hingga proses pemasaran koran yang sudah siap dikonsumsi oleh pembaca. Mungkin media lupa jika pembacanya juga ternyata orang-orang yang kritis dalam dunia jurnalistik, dan pembacanya juga cukup cerdas mengamati perkembangan media yang selama ini dijadikan media yang mampu memeberikan informasi yang dibutuhkan pembaca.

Benarkah redaktur hanya melakukan tugasnya sebagai pengedit berita? Atau redaktur juga mampu menangani bagian periklanan, hingga antara fakta dan iklan bercampur baur. Jika media mampu menjadi bahan efaluasi banyak hal, mengapa media tak bisa mengefaluasi dirinya sendiri. Lagi-lagi hal ini berkaitan dengan elemen yang tergabung didalamnya. Jika media diibaratkan mesin, mesin akan berfungsi dengan baik jika onderdil yang ada didalamnya juga baik begitu juga halnya dengan media. Tak salah jika ada pepatah mengatakan jadilah yang terbaik dari yang baik, orang bijak juga mengatakan ”Orang yang bisa memberikan kebaikan kepada orang lian tapi ia tak mampu memberikan yang kebaikan pada dirinya sendiri, maka ia akan habis terbakar ibarat lilin yang menyala”.

Itu artinya Media akan menjadi media yang cukup baik dan diminati oleh banyak orang jika usaha untuk menjadi yang terbaik selalu dilakukan. Tanpa menyertakan unsur-unsur lain yang bisa mematahkan usaha untuk menjadi yang terbaik. Media juga jangan menjadi lilin yang terbakar, ia hanya bisa memberikan kritik pada banyak hal, tapi untuk bisa mengkritik dan mengefaluasi diri tak bisa dilakukan.

"Jangan pernah berhenti berusaha. Berhenti berusaha sama artinya menghentikan roda kehidupan. harus disadari hidup takkan bisa sendiri. Kadang teman membuat kita lebih kuat dan memotifasi untuk lebih baik lagi. Jangan salahkan orang lainjika menemui kegagalan. Efaluasi diri apa yang telah kau lakukan pada kehidupanmu..... Good Luck Buat Semua....."

Kamis, 07 Februari 2008

Kekhawatiran Kala Valenite Menjelang

Budaya Valentine

Pontianak

14 Februari hanya tinggal enam hari lagi. Banyak remaja yang menanti kedatangan bulan Februari (valentine). Budaya atau kebiasaan merayakan hari Valentine sanggat akrab dengan dunia remaja. Banyak remaja yang belum mengetahui apa sebenarnya makna dari hari valentine tersebut. Tidak jarang juga remaja merayakan valentine karena gengsi. Tetapi apakah mereka mengetahui apa itu valentine? Valentine yang jattuh pada tanggal 14 Februari sering dirayakan dengan hal yang identik dengan bagaimana menunjukkan rasa kasih sayang pada orang yang disayangi. Hari valentine juga disebut-sebut sebagai hari kasih sayang. Bentuk dan cara mengungapkan rasa sayang itupun sangat beragam. Baik itu dengan bertukar kado, coklat dengan dibungkus sedemikian indah dengan nuansa warna pink karena diyakini warna pink merupakan warna yang berhubungan dengan hal yang berbau love. Hal itu yang sering dilakuakn oleh muda mudi saat 14 Februari datang, bahkan ada pula yang merayakannya dengan melakukan hal diluar batas kewajaran dengan tameng ingin menunjukkan rasa kasih sayang.

Sudah banyak dijumpai di hampir seluruh super market atau departement store yang dihiasi aksisoris bernuansa pink, dan didalamnya banyak sekali menyediakan bingkisan yang bermacam ragam. Hal ini menandakan semua orang mendukung dan setuuju dengan adanya hari kasih sayang. Tetapi salah jika kebanyakan orang mengira jika hari sepecial dalam kasih sayang hanya jatuh pada 14 Februari saja. Jika itu yang terjadi, artinya diluar hari valentine kasih sayang tidak lagi menghiasi dalam sosialisasi.

Makna yang sangat esensi adalah bagaimana kita bisa mengungkapkan rasa sayang kita pada semua orang-orang terdekat. Hal yang telah mendarah daging selama ini, valentine hanya untuk remaja saja, khususnya pada pasangan kekasih. Apakah orang lain tidak layak mendapatkan ungkapan kasih sayang? Jika hal itu yang dilakukan, artinya remaja Indonesia memiliki maind set yang salah. Kasih sayang haruslah ada disepanjang waktu dan kasih sayang tidak mengenal waktu. Semua orang berhak mendapatkan ungkapan rasa kasih sayang dengan dibatasi koridor atau aturan dan norma yang ada.

Tidak hanya dibatasi oleh skup percintaan muda mudi. Remaja Indonesia selalau berusaha bisa mengungkapkan rasa kasih sayang pada orang yang diangap ia sayangi, tapi pernahkah mereka mengungkapkan rasa kasih sayang mereka pada kedua orang tua juga keluarga besarnya. Jika ini tidak pernah itu artinya ia tidak begitu menghiraukan orang-orang yang sebenarnya begitu menyayanginya. Pernahkah seorang remaja yang berstatus remaja mengungkapkan rasa sayangnya pada sang guru yang telah banyak memberikan ilmunya padanya. Pernahkah remaja berusaha mengungkapkan rasa sayangnya pada Tuhan yang telah begitu baik dan kasih sayangnya tidak bisa ditandigi oleh siapapun.

Kesadaran akan asas sepiritual menjadi modal dasar bagi remaja. Hal yang sangat disesalkan adalah remaja tidak mengetahui batasan-batasan yang harus senantiasa dijaga. Karena moment valentine bayak mengarah pada pergaulan bebas yang mengakibatkan pada seks bebas. Ada juga remaja yang ingin menunjukkan rasa kasih sayangnya hingga ia rela melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan setelah ikatan pernikahan ada diantara dua mahluk yang berlainan jenis. Dampak yang ditimbulkan dari perayaan hari valentine begitu menghawatirkan dikalangan remaja.

Banyak orang tua yang membiarkan anaknya larut dalam nuansa valentine. Padahal valentine seharusnya menjadi moment yang patut diwaspadai. Perlu adanya pengawasan ketat dari orang tua agar anaknya yang menyandang predikat generasi penerus bangsa tidak terjerumus pada hal yang tidak dinginkan dari pergaulan bebas hingga seks bebas. Jika itu yang terjadi maka hancurlah moral generasi penerus. Jangan biarkan generasi penerus rusak karena budaya valentine kasih sayang yang seharusnya bisa diungkapkan setiap detik pada semua orang yang ada disekeliling kita.

Mengungkapkan rasa kasih sayang tidak harus menunggu moment valentine. Setiap hari setiap saat kita dianjurkan untuk berkasih sayang pada sesama. Jika untuk mengungkapkan kasih sayang harus menunggu moment 14 Februari kehidupan yang berjalan jauh dari nuansa kasih sayang. Menunjukkan rasa kasih sayang banyak cara yang lebih baik dan murah dibandingkan harus merayakan hari valentine dengan membeli coklat dan jenis kado yang lainnya yang relatife mahal. Jurus yang sangat ampuh untuk mengungkapkan rasa sayang pada orang tua dan orang-orang terdekat adalah dengan menunjukkan prestasi atau kesuksesan yang kita raih, diiringi dengan sikap yang sesuai dengan aturan. Perayaan valentine day harus sudah diwaspadai jauh hari sebelum 14 Februari. (Ambaryani LPM Stain)

Minggu, 03 Februari 2008

Sulitkah Untuk Menulis???

Sulitkah Untuk Menulis?

Pontianak, 3 Februari 2008

Menulis merupakan hal biasa yang sering dilakukan banyak orang, tetapi tidak sedikit orang yang mengaku kesulitan jika menulis untuk dikonsumsi khalayak, baik itu dalam sebuah opini, artikel, berita maupun tulisan panjang. Salah satu faktor yang melatar belakangi adalah tulisan yang selama ini dihasilkan hanya untuk dikonsumsi pribadi. Tidak sedikit mahasiswa jurusan Dakwah Program studi Komunikasi Penyiaran Islam STAIN Pontianak yang didalamnya terdapat suatu kompetensi yaitu jurnalistik, mengeluh kesulitan untuk menulis pada suatu media cetak lokal. Banyak keluahan dari mahasiswa saat hendak menuangkan ide kedalam tulisan yang akhirnya bisa dikonsumsi oleh khalayak.

Salah satu pemicu fenomena ini adalah karena terlalu terpaku pada konsep menulis. Untuk memulis ada aturan-ataurannya tersendiri yang terangkum dalam satu kaidah tulisan. Banyak literatur yang berisi kaidah-kaidah dalam menulis menulis, baik itutulisan dalam bentuk straigh news, naratife reporting, artikel, opini, maupun laporan panjang. Teori, aturan ataupun kaidah dalam menulis itu sangat penting untuk dimiliki oleh calon penulis. Tetapi untuk penulis pemula, terlalu terpaku pada kaidah akan mempersulit tahap awal.

Untuk menimbulkan rasa suka menulis, salah satu yang harus dikesampingkan aadalah rasa takut salah. Lantaran terlalu mengikuti prosedur yang diangap masih asing dan sulit akhirnya penulis kesulitan dan kahirnya keinginan untuk menulis stop hanya sampai pada kaidah yang dipelajarinya. Disisi lain aturan dalam penulisan juga bisa mempermudah penulis jika ia merasa terbantu dengan adanya aturan dan teori tersebut.

Selain rasa takut salah yang harus dikesampingkan untuk tahap awal menulis, tulis hal-hal yang kecil, dekat dengan dan sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Karena hal tersebut dekat dengan kehidupan si penulis dan sering dijumpai dalam kehidupan, penulis akan merasa mudah karena mengetahui hal tersebut dan banyak hal yang bisa ditunagkan dalam tulisan tersebut. Setiap ada ide langsung tuangkan dalam bentuk tulisan. Menulis tidak perlu menunggu ada ide yang brilian dan wah. Jangan biarkan ide tadi menghilang. Biasakan untuk menulis apa saja yang sedang dipikirkan. Banyak juga yang beralasan tidak bisa menuangkan ide karena tidak memiliki komputer. Padahal yang perlu diketahui, menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan tidak hanya didalam komputer. Biasakan juga untuk rajin menuangkan ide-ide kecil tersebut dalam buku dan sewaktu-waktu buka kembali buku tersebut lalu baca tulisan itu. Kebiasaan menulis dairy ternyata kebiasaan yang bagus karena kebiasaan untuk selalu menuangkan apa yang sedang dipikirkan sudah tumbuh.

Tidak jarang orang yang memiliki hobi menulis akan menuliskan apa yang sedang ia pikirkan walaupu hanya dalam secarik kertas. Tetapi kelemahan dari kebiasaan itu adalah tulisan tidak terinfentaris dengan baik, bisa jadi kertas-kertas tersebut ada yang hilang. Banyak membaca salah satu aktifitas yang sangat mendukung keinginan untuk menulis. Karena dengan membaca perbendaharaan kata akan terus bertambah. Buku-buku yang dibacapun tidak hanya terpaku pada jenis-jenis buku tertentu, tetapi timbulkanlah kebiasaan menyukai membaca semua buku, sehingga bisa mengetahui banyak hal dari referensi yang kita baca.

Yang sering dijumpai, saat aktifitas membaca dilakuakn, buku-buku yang dibaca hanya berkutat pada jenis buku yang sama. Jika hal ini yang terjadi, tulisan yang akan dihasilkan pun tidak jauh berbeda dengan pemikiran yang ada pada buku tersebut. Memutuskan untuk banyak mempelajari karya orang lain, merupakan langkah jitu untuk mengawali proses menulis. Dengan mempelajari tulisan orang lain bisa ditemukan dengan sendirinya kepahaman dalam menulis. Selain itu dengan banyak membaca karya orang lain setelah membekali diri dengan teori bisa membandingkan bagaimana kuaalitas tulisan yang dihasilkan.

Awali sesuatu dengan kata-kata mudah, karena ketika ingin melakukan sesuatu dan diawali dengan kata mudah, hal tersebut akan mengsugesti semangat untuk melakukannya. Terlalu banyak orang yang telah mendoktrin dirinya tidak bisa padahal belum ada usaha yang dilakukannya. Dengan mengatakan susah, itu artinya separuh dari semangat yang dimiliki sudah luntur. (Ambaryani anggota lembaga perss mahasiswa LPM STAIN Pontianak).
Hal inilah yang sedang ku lakukan. Berusaha dan terus berusaha menuliskan apa yang sedang ku pikirkan, kurasakan dan yang sedang ku lihat dan kudengar apapun halnya.

Sabtu, 02 Februari 2008

Our Story in RRI

Catatan Studi Banding Radio PROKOM 107, 5 FM

Radio Pro Komunitas (PROKOM) lakukan setudi banding di beberapa media penyiaran lokal, baik media audio maupun audio visual. Kegiatan ini merupakan ide dari direktur radio Prokom Amalia Irfani, S.Sosi beberapa waktu lalu.

Studi banding ini rencananya akan kita adakan di beberapa media lokal diantaranya di radio RRI, Katulistiwa TV, KCTV, TVRI, RUAI TV, ungkap Amalia Irfani. Studi banding ini sudah kita mulai hari ini yang dimulai dari RRI, yang seharusnya kami dari pihak Radio Prokom menjadwalkan pada hari sabtu, tapi setelah dikonfir masi ternyata pihak RRI bisanya hari ini. Hari ini seluruh crue Prokom berkunjung ke RRI dan sayangnya saya tidak bisa mendampingi karena ada tugas kantor yang tidak bisa ditinggalkan.

Manager siaran radio Prokom Muhamad ilham mengungapkan bahwa tujuan awal dari dia daknnya studi banding ini adalah untuk meningkatkan kualitas SDM crue Prokom. Studi banding yang dimulai (16/1) pukul 10.00 pagi kemarin men dapat sam butan hangat dari pihak RRI. Saat memasuki area gedung RRI kami disambut oleh beberapa pegawai yang ada di sana. Koordinator Pemerintah beritaan Pranowo Adi yang sekaligus mewakili pimpinan RRI yang sedang berhalangan serta beberapa rekan kerjanya menyambut hangat kedatangan kami.

Mereka mengingiring kami menuju suatu ruangan yang telah tersedia didalamnya jajaran kursi yang tersusun rapi dengan udara dingin AC yang sangat terasa. Kami dari crue Prokom mengambil posiosi duduk masing-masing. Awal perjumpaan itu diawali dengan penjelasan mengenai apa itu RRI, bagaimana proses penyiarannya, tekhnologi yang digunakan hingga deskripsi acara siaran yangt dipaparkan oleh beberapa orang dari pegawai RRI yang berkompeten dalam bidang masing-masing.

Setelah perbin cangan itu usai kami melanjutkan penjelajahan di beberapa bagian gedung RRI. Dilanjutkan dengan mem asuki ruangan yang posisinya berhadapan degan ruangan yang baru saja kami tingalkan. Diruangan itu diperlihatkan dan dijelaskan mengenai alat yang digunakan untuk mengolah bahan siaran yang akhirnya siap untuk mengudara (ruangan rekaman). Kami juga diberi penjelasan mengenai tekhnologi yang digunakan diruangan tersebut oleh pegawai RRI Sigit yang mendampingi kami seluruh crue Prokom.

Setelah itu lanjut ke ruangan yang berada dipojok depan bagunan yang terdiri dari banyak jkomputer yang berjejer disana. Ruangan ini adalah ruangan dimana reporter lapangan mengetik berita yang didapatkan dari lapangan, dan disini juga kita melakukan rapat redaksi sebelum reporter mencari berita dilapangan, ujar Pranowo Adi. Jadi prosesnya kurang lebih sama dengan proses kerja wartawan media cetak (koran) ya pak? Tanya Yani salah satu crue Prokom. Ya proses kerjanya memang hampir sama, mungkin bedanya adalah di penyajian beritanya saja, jawab Pranowo.

Menuju ke bagian belakang gedung, yaitu studio Pro 1 RRI. Disana terlihat ada dua orang penyiar yang sedang asik dengan peralatan siaran yang ada didepannya, serta beberapa penyiar yang sedang berunding diruangan yang sama. Bagian penyiaran RRI Agustini yang mendampingi kami, memperkenalkan kondisi ruangan serta beberapa penyiar yang ada didalam ruangan tersebut. Canda tawapun pecah disana karena ada beberapa crue Prokom yang telah mengenal penyiar RRI.

Selang beberapa menit, kami di bawa kebagian ujung dan posisinya berada dibelakang bagian gedung tersebut. Kami memasuki ruangan yang terdiri banyak peralatan besar yang cukup aneh bagi kami. Boyke yang menagani bidang tersebut mem berikan pejelasan satu persatu peralatan yang terdapat diruangan tersebut, ini semua namanya pemancar, dan pemancar ini masing-masing ada peman car Pro 1, Pro 2 dan Pro 3. penjelasan it uterus berlangsung, kamipun menyimaknya walaupun kon disi ruangan tersebut cukup sesak dengan pemancar besar setinggi manusia.

Setelah menghabiskan waktu sekitar 15 menit diruangan tersebut kami langsung menuju ke studio Pro 2 RRI. Diruangan tersebut sudah ada penyiar yang siap mengudara dengan program siaran yang akan dibakannya. Penyiar Pro 2 yang membawakan program tips, Indra menghentikan aktifitasnya sejenak dengan kedatangan kami. Seluruh crue yang berkunjung saling berkenalan dan berpose bersama Indra diruangan tersebut.

Selang beberapa waktu kemudian tiba saatnya Indra mengudarakan program acara yang telah dipersiapkannya sembari tadi. Agustini dan rekannya yang mendampingi kami waktu itu menawarkan kepada salah satu diantara kami untuk siaran bersama I ndra pada kesempatan itu. Akhirnya Ilham dan Lismardianalah perwakilan dari crue yang ikut siaran bersama Indra pada kesempatan itu.

Tepat pukul 12.50 siang kemarin, setelah acara duet siaran bersama Indra pun usai, kami pemit untuk segera mengakhiri kunjungan atau studi banding yang kami lakuakn pada kesempatan itu. Diakhiri dengan berjabat tenagan dengan beberapa pegawai RRI dan penyiar yang mendampingi kami, dan perjumpaan itupun berakhir dengan penuh nuansa keakraban.

Usai kunjungan kami diantara crue sempat melakukan perbincangan diarea parkir RRI, saat ditanya mengenai apa yang didapatkan dari studi banding teersebut, Ilham menjawab yang pasti kita jadi tahu bagaimana bagaimana managemen siaran yang professional, peralatan yang memadai dan SDM yang terampil. Selain itu hasil dari studi banding ini, dapat kita jadikan contoh untuk meningkatkan mutu siaran, percakapan itupun usai dan akhirnya kami pergi dengan tujuan masing-masing. (Ambaryani, crue Prokom & anggota lembaga pers mahasiswa Stain Pontianak).

Media Cetak dan SDM nya

Media Cetak dan SDM nya

Pontianak 2 Februari 2008
Media yang sering disebut-sebut sebagai alat kontrol sosial memiliki peran yang sangat penting dalam mayarakat. Karena tugas utama media adalah memberikan informasi pada khalayak yang akhirnya informasi tersebut memberikan efek positif maupun negatif. Selain menjadi alat kontrol sosial, media juga menjadi sarana untuk mencerdaskan pembacanya, dengan informasi yang disajikannya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan fungsi itu tidak bisa terlaksana lantaran SDM yang mengelolanya tidak sadar akan fungsi dasar suatu media.

Suatu instansi maupun media tidak bisa berdiri sendiri, dalam artian harus dikelola dan dikembangkan dengan banyak unsur yang ada didalamnya. Salah satu unsur yang harus ada didalam sebuah media adalah sumber daya manusia yang berkualitas. Suatu persoalan akan berjalan dengan baik jika ditangani oleh orang yang berkometen dalam hal tersebut. Namun sebaliknya, jika suatu hal ditangani oleh orang yang tidak memeiliki kemampuan, maka kehancuranlah yang akan terjadi.

Kebanyakan dari beberapa media ditangani dan dikelola oleh SDM yang memiliki pendidikan yang memadai. Tetapi tidak sedikit pula apa yang disajikan jauh dari kata mendidik. Berita yang disajikan terkadang terkait dengan kepentingan suatu oknum atau bahkan suatu instansi tertentu. Jika ini yang terjadi, maka khalayak tidak akan mendapatkan informasi yang benar-benar harus didapatkannya, karena media menyajikan informasi atas kepentingan orang yang berkepentingan, bukannya atas dasar kepentingan khalayak atau pembaca. Hal ini sudah saatnya ditangani secara serius oleh orang-orang yang tergabung pada suatu media tersebut.

Fenomena yang demikian sudah menjadi rahasia publik. Pertanyaanya apa yang sedang terjadi pada media kita? Apakah hal ini terjadi karena adanya fakta dan kepentingan yang berdampingan? Ataukah adanya ketidak sehatan dalam menjalankan aturan main? Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa terjawab dengan menilik bagaimana kondisi SDM yang ada didalamnya. Tidak sedikit media yang memberikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas SDM yang tergabng didalm media tersebut, bahkan ada pula yang memberikan kesempatan itu menuntut ilmu hingga keluar negeri. Tetapi pertanyaan yang selanjutnya adalah, apakah pernah suatu media memberikan pelatihan kepribadian pada karyawannya? Padahal hal tersebut tidak kalah pentingnya.

Kebanyakan dari kalangan wartawan disebuah media berpatokan pada sembilan elemen jurnalisme Bill Kovach dan Tom Rosensteil, dan kode etik wartawan Indonesia, saat menjalankan tugasnya. Tapi apakah semua wartawan menanamkan prinsip tersebut? Its oke jika wartawan memegang prinsip tersebut, selanjutnya apakah itu membekas pada keseharian atau dalam prakteknya dan apakah prinsip itu digunakan?
Kepribadian atau akhlak wartawan saat menjalankan tugasnya berperan penting hal ini dapat diterima baik beragam apapun wartawan tersebut. Karena semua agama pasti mengajarkan unsur-unsur kebenaran dan kepribadian yang baik dalam keseharian. Hal ini dapat dipahami sebagai bukti dari tindakan keseharian yang bersangkutan. Yang selanjutnya adalah jika seseorang saat menjalani sesuatu dapat menjiwai tidak hanya mengedepankan intelektual saja tapi mempertimbangkan sisi spiritual, hingga apa yang dicarinya, dan ditulisnya sesuai dengan hati nuraninya (menulis mengunakan hati), tidak berpihak pada oknum tertentu tanpa mengesampingkan kepentingan pembaca yang sudah selayaknya mendapatkan informasi yang akurat dan loyalitas utama jurnalisme adalah warga.

Saat proses penyeleksian untuk menjadi wartawan dalam sebuah media, apakah sisi kepribadian atau akhlak pernah dititik beratkan hingga menjadi salah satu syarat bisa atau tidaknya seseorang menjadi wartawan pada suatu media. Manakala semua itu dikesampingkan, tidak heranlah terjadinya ketidak beresan saat menlakoni profesi sebagai seorang wartawan.

Dalam dunia jurnalistik dikenal dengan garis api yang merupakan garis pembatas independensi berita. Tidak jarang garis api tersebut tidak dihiraukan dan akan terjadilah ketidak jelasan antara kebenaran dan kepentingan. Karena terkadang kebenaran dan kepentingan selalau berdampingan. (Ambaryani, anggota Lembaga Perss Mahasiswa STAIN Pontianak).

“Terus berush hingga detik terakhir. Yang pasti tak ada kata menyerah. Sepakat???”

Jumat, 01 Februari 2008

Ketidak Langengan Proses Komunikasi Dalam Keluarga Beda Agama

Tuhan izinkan kami menjadi hambamu yang ingin selalu menjadi yang terbaik, untuk engkau Robku dan orang-orang disekelilingku dan bantu aku, izinkan aku untuk bisa membahagiakannya, amin. Biarkan kami terus berusaha sekuat tenaga.

Ketidak Langengan Proses Komunikasi Dalam Keluarga Beda Agama
Pontianak

Terjadinya perbedaan dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal yang wajar. Perbedaan pendapat dalam menyikapi suatu permasalahan, maupun dalam memutuskan suatu pilihan hal itu masih bias ditolransi. Tetapi jika perbedaan itu menyangkut hal yang sangat vital, ada banyak kemungkinan yang akan terjadi. Agama dalam suatu keluarga merupakan hal yang sangat urgen, karena tidak jarang dalam satu keluarga, agama menjadi landasan berpijak atau menjadi barometer dalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Tidak jarang pula orang tua menanamkan asas-asas agama sejak dini pada anak agar anak dapat bertindak sesuai dengan aturan agama.

Keluarnya fatwa dari Majelis Ulama Indinesia (MUI) mengenai pernikahan beda agama yang dianggap kharam, merupakan salah satu solusi meminimalisir terjadinya diskomunikasi atau proses komunikasi tidak yang normal. Proses komunikasi yang tidak normal, merupakan proses komunikasi yang berlangsung akan tetapi ada beberapa hambatan yang membuat pesan yang ingin disampainakan tidak bisa sampai dengan maksimal. Mengenai fatwa yang dikeluarkan oleh MUI ada sebagian komunitas yang tidak menyetujinya, dengan alasan melangar hak asasi manusia.

Keluarnya fatwa dari Majelis Ulama Indinesia (MUI) mengenai pernikahan beda agama yang dianggap kharam, merupakan salah satu solusi meminimalisir terjadinya diskomunikasi atau proses komunikasi tidak yang normal. Proses komunikasi yang tidak normal, merupakan proses komunikasi yang berlangsung akan tetapi ada beberapa hambatan yang membuat pesan yang ingin disampainakan tidak bisa sampai dengan maksimal. Mengenai fatwa yang dikeluarkan oleh MUI ada sebagian komunitas yang tidak menyetujinya, dengan alasan melangar hak asasi manusia. Fatwa MUI juga secara tidak langsung mempersempit perceraian yang sering terjadi. Pernikahan yang tidak langgeng, salah satu pemicunya adalah perbedaan agama. Ketika rumah tangga terbentuk dengan dengan latar belakang yang berbeda, salah satu yang akan terhambat adalah proses komunikasi.

Apa yang akan terjadi jika hal yang terpenting dalam keluarga tersebut berbeda-beda. Proses komunikasi bisa berlangsung jika ada beberapa unsur. Diataranya orang yang menyampaikan pesan (komunikator), orang yang menerima pesan tersebut (komunikan), pesan yang disampaikan (massage), sarana untuk menyampaikan pesan tersebut (media) dan yang terakhir adalah timbal balik (feed back). Jika kelima unsur tersebut terpenuhi, maka komunikasi bisa terjadi. Akan tetapi dalam proses komunikasi tersebut tidak jarang pula terjadinya ganguan. Baik ganguan dari pihak yang sedang melakukan proses kimunikasi maupun dari pihak luar.

Perbedaan prinsip atau cara pandang dalam suatu permasalahan pasti akan menjadi penghambat proses kimunikasi dan komunikasi pun tidak bisa berjalan dengan lancar. Dalam suatu keluarga pastinya butuh adanya saling keterbukaan dalam berbagai hal. Akan tetapi jika dalam segi agama saja berbeda, maka tidak semua hal bisa dipecahkan bersama. Dalam agama Islam, walaupun individu tersebut merupakan anggota keluarga (mukhrim), jika ia berbeda agama maka orang tersebut dianggap bukan lagi mukhrim. Maka akan adanya batasan-batasan mengenai hal yang akan dibicarakan.

Saat komunikasi berlangsung selayaknya ada umpan balik (feed back) yang baik dari lawan bicara (komunmikan). Jika komunikan memiliki argumen serta pijakan yang berbeda untuk memecahkan suatu masalah, besar kemungkinan komunikasi mengalami ganguan (miss communication). Setiap agama memiliki aturan yang berbeda-beda, hal itu yang sering nampak dewasa ini, baik itu gaya hidup maupun dalam menyikapi satu permasalahan. Komunikasi juga akan terbentuk dengan langgeng jika adanya respon yang baik.

Proses komunikasi akan terhambat karena adanya sekatan-sekatan, proses komunikasipun akan terhambat karena satu permasalahan disikapi dengan cara dan prinsip yang berbeda dan tidak semua individu bisa menrima hal tersebut terutama hal yang berkaitan langsung dengan agama. Suatu permasalahan bisa diselesaikan dengan banyak argumen serta solusi dari banyak pihak dan hal tersebut sangat benar. Tetapi jika masing-masing individu ingin mempertahankan argumen masing-masing dan berjalan pada jalan yang telah dipilih oleh masing-masing individu tersebut, maka yang akan terjadi adalah perpecahan dalam satu keluarga.

Tidak jarang hubungan silaturahim pada suatu keluarga akan tergagu dan faktor utamanya adalah agama. Adanya fenomena mengenai perbedaan itu indah, tidak bisa disalahkan. Karena hal itu benar adanya, tapi tidak pada hal agama. Masing-masing individu yang berlainan agama, pasti akan mempertahankan eksistensi agama masing-masing. Dengan adanya hal tersebut maka akan terjadi benturan-benturan yang akan membuat kebersamaan pudar. Selain itu, gaya hidup satu agama dengan agama yang lain pastilah berbeda. Perbedaan gaya hiduppun akan menimbulkan ketidak nyamanan dalam menjalani proses komunikasi dan dinding pemisah akan terus terjadi. (Ambaryani, anggota lembaga perss mahasiswa STAIN Pontianak)