Minggu, 03 Februari 2008

Sulitkah Untuk Menulis???

Sulitkah Untuk Menulis?

Pontianak, 3 Februari 2008

Menulis merupakan hal biasa yang sering dilakukan banyak orang, tetapi tidak sedikit orang yang mengaku kesulitan jika menulis untuk dikonsumsi khalayak, baik itu dalam sebuah opini, artikel, berita maupun tulisan panjang. Salah satu faktor yang melatar belakangi adalah tulisan yang selama ini dihasilkan hanya untuk dikonsumsi pribadi. Tidak sedikit mahasiswa jurusan Dakwah Program studi Komunikasi Penyiaran Islam STAIN Pontianak yang didalamnya terdapat suatu kompetensi yaitu jurnalistik, mengeluh kesulitan untuk menulis pada suatu media cetak lokal. Banyak keluahan dari mahasiswa saat hendak menuangkan ide kedalam tulisan yang akhirnya bisa dikonsumsi oleh khalayak.

Salah satu pemicu fenomena ini adalah karena terlalu terpaku pada konsep menulis. Untuk memulis ada aturan-ataurannya tersendiri yang terangkum dalam satu kaidah tulisan. Banyak literatur yang berisi kaidah-kaidah dalam menulis menulis, baik itutulisan dalam bentuk straigh news, naratife reporting, artikel, opini, maupun laporan panjang. Teori, aturan ataupun kaidah dalam menulis itu sangat penting untuk dimiliki oleh calon penulis. Tetapi untuk penulis pemula, terlalu terpaku pada kaidah akan mempersulit tahap awal.

Untuk menimbulkan rasa suka menulis, salah satu yang harus dikesampingkan aadalah rasa takut salah. Lantaran terlalu mengikuti prosedur yang diangap masih asing dan sulit akhirnya penulis kesulitan dan kahirnya keinginan untuk menulis stop hanya sampai pada kaidah yang dipelajarinya. Disisi lain aturan dalam penulisan juga bisa mempermudah penulis jika ia merasa terbantu dengan adanya aturan dan teori tersebut.

Selain rasa takut salah yang harus dikesampingkan untuk tahap awal menulis, tulis hal-hal yang kecil, dekat dengan dan sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Karena hal tersebut dekat dengan kehidupan si penulis dan sering dijumpai dalam kehidupan, penulis akan merasa mudah karena mengetahui hal tersebut dan banyak hal yang bisa ditunagkan dalam tulisan tersebut. Setiap ada ide langsung tuangkan dalam bentuk tulisan. Menulis tidak perlu menunggu ada ide yang brilian dan wah. Jangan biarkan ide tadi menghilang. Biasakan untuk menulis apa saja yang sedang dipikirkan. Banyak juga yang beralasan tidak bisa menuangkan ide karena tidak memiliki komputer. Padahal yang perlu diketahui, menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan tidak hanya didalam komputer. Biasakan juga untuk rajin menuangkan ide-ide kecil tersebut dalam buku dan sewaktu-waktu buka kembali buku tersebut lalu baca tulisan itu. Kebiasaan menulis dairy ternyata kebiasaan yang bagus karena kebiasaan untuk selalu menuangkan apa yang sedang dipikirkan sudah tumbuh.

Tidak jarang orang yang memiliki hobi menulis akan menuliskan apa yang sedang ia pikirkan walaupu hanya dalam secarik kertas. Tetapi kelemahan dari kebiasaan itu adalah tulisan tidak terinfentaris dengan baik, bisa jadi kertas-kertas tersebut ada yang hilang. Banyak membaca salah satu aktifitas yang sangat mendukung keinginan untuk menulis. Karena dengan membaca perbendaharaan kata akan terus bertambah. Buku-buku yang dibacapun tidak hanya terpaku pada jenis-jenis buku tertentu, tetapi timbulkanlah kebiasaan menyukai membaca semua buku, sehingga bisa mengetahui banyak hal dari referensi yang kita baca.

Yang sering dijumpai, saat aktifitas membaca dilakuakn, buku-buku yang dibaca hanya berkutat pada jenis buku yang sama. Jika hal ini yang terjadi, tulisan yang akan dihasilkan pun tidak jauh berbeda dengan pemikiran yang ada pada buku tersebut. Memutuskan untuk banyak mempelajari karya orang lain, merupakan langkah jitu untuk mengawali proses menulis. Dengan mempelajari tulisan orang lain bisa ditemukan dengan sendirinya kepahaman dalam menulis. Selain itu dengan banyak membaca karya orang lain setelah membekali diri dengan teori bisa membandingkan bagaimana kuaalitas tulisan yang dihasilkan.

Awali sesuatu dengan kata-kata mudah, karena ketika ingin melakukan sesuatu dan diawali dengan kata mudah, hal tersebut akan mengsugesti semangat untuk melakukannya. Terlalu banyak orang yang telah mendoktrin dirinya tidak bisa padahal belum ada usaha yang dilakukannya. Dengan mengatakan susah, itu artinya separuh dari semangat yang dimiliki sudah luntur. (Ambaryani anggota lembaga perss mahasiswa LPM STAIN Pontianak).
Hal inilah yang sedang ku lakukan. Berusaha dan terus berusaha menuliskan apa yang sedang ku pikirkan, kurasakan dan yang sedang ku lihat dan kudengar apapun halnya.

Tidak ada komentar: