Sabtu, 02 Februari 2008

Our Story in RRI

Catatan Studi Banding Radio PROKOM 107, 5 FM

Radio Pro Komunitas (PROKOM) lakukan setudi banding di beberapa media penyiaran lokal, baik media audio maupun audio visual. Kegiatan ini merupakan ide dari direktur radio Prokom Amalia Irfani, S.Sosi beberapa waktu lalu.

Studi banding ini rencananya akan kita adakan di beberapa media lokal diantaranya di radio RRI, Katulistiwa TV, KCTV, TVRI, RUAI TV, ungkap Amalia Irfani. Studi banding ini sudah kita mulai hari ini yang dimulai dari RRI, yang seharusnya kami dari pihak Radio Prokom menjadwalkan pada hari sabtu, tapi setelah dikonfir masi ternyata pihak RRI bisanya hari ini. Hari ini seluruh crue Prokom berkunjung ke RRI dan sayangnya saya tidak bisa mendampingi karena ada tugas kantor yang tidak bisa ditinggalkan.

Manager siaran radio Prokom Muhamad ilham mengungapkan bahwa tujuan awal dari dia daknnya studi banding ini adalah untuk meningkatkan kualitas SDM crue Prokom. Studi banding yang dimulai (16/1) pukul 10.00 pagi kemarin men dapat sam butan hangat dari pihak RRI. Saat memasuki area gedung RRI kami disambut oleh beberapa pegawai yang ada di sana. Koordinator Pemerintah beritaan Pranowo Adi yang sekaligus mewakili pimpinan RRI yang sedang berhalangan serta beberapa rekan kerjanya menyambut hangat kedatangan kami.

Mereka mengingiring kami menuju suatu ruangan yang telah tersedia didalamnya jajaran kursi yang tersusun rapi dengan udara dingin AC yang sangat terasa. Kami dari crue Prokom mengambil posiosi duduk masing-masing. Awal perjumpaan itu diawali dengan penjelasan mengenai apa itu RRI, bagaimana proses penyiarannya, tekhnologi yang digunakan hingga deskripsi acara siaran yangt dipaparkan oleh beberapa orang dari pegawai RRI yang berkompeten dalam bidang masing-masing.

Setelah perbin cangan itu usai kami melanjutkan penjelajahan di beberapa bagian gedung RRI. Dilanjutkan dengan mem asuki ruangan yang posisinya berhadapan degan ruangan yang baru saja kami tingalkan. Diruangan itu diperlihatkan dan dijelaskan mengenai alat yang digunakan untuk mengolah bahan siaran yang akhirnya siap untuk mengudara (ruangan rekaman). Kami juga diberi penjelasan mengenai tekhnologi yang digunakan diruangan tersebut oleh pegawai RRI Sigit yang mendampingi kami seluruh crue Prokom.

Setelah itu lanjut ke ruangan yang berada dipojok depan bagunan yang terdiri dari banyak jkomputer yang berjejer disana. Ruangan ini adalah ruangan dimana reporter lapangan mengetik berita yang didapatkan dari lapangan, dan disini juga kita melakukan rapat redaksi sebelum reporter mencari berita dilapangan, ujar Pranowo Adi. Jadi prosesnya kurang lebih sama dengan proses kerja wartawan media cetak (koran) ya pak? Tanya Yani salah satu crue Prokom. Ya proses kerjanya memang hampir sama, mungkin bedanya adalah di penyajian beritanya saja, jawab Pranowo.

Menuju ke bagian belakang gedung, yaitu studio Pro 1 RRI. Disana terlihat ada dua orang penyiar yang sedang asik dengan peralatan siaran yang ada didepannya, serta beberapa penyiar yang sedang berunding diruangan yang sama. Bagian penyiaran RRI Agustini yang mendampingi kami, memperkenalkan kondisi ruangan serta beberapa penyiar yang ada didalam ruangan tersebut. Canda tawapun pecah disana karena ada beberapa crue Prokom yang telah mengenal penyiar RRI.

Selang beberapa menit, kami di bawa kebagian ujung dan posisinya berada dibelakang bagian gedung tersebut. Kami memasuki ruangan yang terdiri banyak peralatan besar yang cukup aneh bagi kami. Boyke yang menagani bidang tersebut mem berikan pejelasan satu persatu peralatan yang terdapat diruangan tersebut, ini semua namanya pemancar, dan pemancar ini masing-masing ada peman car Pro 1, Pro 2 dan Pro 3. penjelasan it uterus berlangsung, kamipun menyimaknya walaupun kon disi ruangan tersebut cukup sesak dengan pemancar besar setinggi manusia.

Setelah menghabiskan waktu sekitar 15 menit diruangan tersebut kami langsung menuju ke studio Pro 2 RRI. Diruangan tersebut sudah ada penyiar yang siap mengudara dengan program siaran yang akan dibakannya. Penyiar Pro 2 yang membawakan program tips, Indra menghentikan aktifitasnya sejenak dengan kedatangan kami. Seluruh crue yang berkunjung saling berkenalan dan berpose bersama Indra diruangan tersebut.

Selang beberapa waktu kemudian tiba saatnya Indra mengudarakan program acara yang telah dipersiapkannya sembari tadi. Agustini dan rekannya yang mendampingi kami waktu itu menawarkan kepada salah satu diantara kami untuk siaran bersama I ndra pada kesempatan itu. Akhirnya Ilham dan Lismardianalah perwakilan dari crue yang ikut siaran bersama Indra pada kesempatan itu.

Tepat pukul 12.50 siang kemarin, setelah acara duet siaran bersama Indra pun usai, kami pemit untuk segera mengakhiri kunjungan atau studi banding yang kami lakuakn pada kesempatan itu. Diakhiri dengan berjabat tenagan dengan beberapa pegawai RRI dan penyiar yang mendampingi kami, dan perjumpaan itupun berakhir dengan penuh nuansa keakraban.

Usai kunjungan kami diantara crue sempat melakukan perbincangan diarea parkir RRI, saat ditanya mengenai apa yang didapatkan dari studi banding teersebut, Ilham menjawab yang pasti kita jadi tahu bagaimana bagaimana managemen siaran yang professional, peralatan yang memadai dan SDM yang terampil. Selain itu hasil dari studi banding ini, dapat kita jadikan contoh untuk meningkatkan mutu siaran, percakapan itupun usai dan akhirnya kami pergi dengan tujuan masing-masing. (Ambaryani, crue Prokom & anggota lembaga pers mahasiswa Stain Pontianak).

Tidak ada komentar: