Selasa, 22 Januari 2008

Laut Kehidupan

Menatap dunia dengan segala yang terjadi dalam kehidupan ini bagaikan menatap lautan yang penuh dengan badai dan ombak. Suara lautan sewaktu-waktu bisa memberika ketenangan. tapi lautan akan berubah menjadi menyeramkan jika ombak dan badai menerjang.

Hari ini aku teringat satu hal. Semua orang sedang berusaha danberjuang untuk selalu memberikan yang terbaik padaku. Sesekali ku tatap wajah ayahku yang sedang sibuk dengan aktifitasnya. Aku bergumama dalam hati, ayah betapa engkau menyayangiku, hingga engkau tidak peduli dengan kehidupan ayah sendiri, ayah juga tidak menghiraukan lelah yang menyergab badan ayah yang kini mulai menua. Ayah engkau selalu ingin menunjukkan jika ayah sangat menyayangiku, ayah juga selalu berusaha ingin mngatakan jika aku yang terbaik bagi ayah.

Rasanya aku tak sangup melihat ayahku banting tulang dibawah terik matahari untuk menjemput rezeki. Sekali lagi batinku menjerit aku saying ayah dan aku tak sangup melihat ayah seperti ini. Ayah apa yang bias kulakukan untuk membalas semua yang telah ayah berikan padaku? Apa yang bias kulakukan untuk bias membuat ayah tersenyum banga dan puas karena Tuhan telah menghairkan aku dalam kehidupan ayah dan ayah sangat menyayangiku karena kau tahu ayah juga begitu menyayangi sang maha Pencipta, dan ayah tak akan bias menyalah gunakan kepercayaan yang telah Tuhan berikan.

Ayah jika kapan anakmu ini bisa mengantikan posisi ayah? Aku ingin ayah bahagia. Aku merasa tidak bisa memberikan apa-apa bahkan hanya sekedar hadiah sederhana pun aku tak mampu memberikannya oada ayah. Ayah, engkau memang luar biasa, beruntung sekali aku memilikimu ayahku. Pasti ibu juga demikian. Ibu merasa begitu beruntung memiliki suami yang luar biasa sepertimu.

Ayah aku akan berusaha sekuat mugkin karena aku tak mau mengecewakan ayhku. Ayah aku ingin bilang aku begitu mengagumi dan menyayangimu ayah. Ibu, sedang apa ibuku saat ini? Pasti ibuku saat ini sedang banting tulang membantu ayahku. Ibu, maafkan anakmu karena tak bisa memberikan yang terbaik untuk ibu. Tapi selama Tuhan masih mengizinkan anakmu ini merasakan kasih sayang ayah dan ibu, anakmu akan selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk orang yang telah mengorbankan dirinya bahkan kehidupannya untuk diriku.

“Terimakasih Tuhan, aku Engkau lahirkan ditengah keluarga yang begitu menyayangiku dan begitu mengerti diriku. Tuhan berikan yang terbaik untuk ayah bundaku. Jangan engkau kecewakan kedeaunya. Tuhan ampuni segala dosanya, terimalah segala amal baik keduanya, dan tuntunlah keduanya kejalan-Mu. Aengkau berikan keduanya tempat yang terbaik, amin”.

Tidak ada komentar: