Senin, 04 Agustus 2008

Pentingnmya melestarikan budaya serta tradisi

Pentingnya Mengenal dan Melestarikan Budaya serta Tradisi Masyarakat Kalbar
Oleh : Ambaryani

Budaya dan tradisi yang ada dilingkungan masyarakat Kalbar sanggatlah beragam. Ada tradisi serta budaya masyarakat Bugis, Madura, Dayak, Jawa, Cina dan masih banyak lagi tradisi dan budaya yang ada dilingkungan masyarakat Kalbar. Masyarakat Dayak memiliki suatu tradisi yang disebut gawai Dayak, masyarakat Bugis dengan Robok-Roboknya dan masih banyak tradisi serta budaya lain. Ritual adat yang telah disebutkan tadi, merupakan riual yang cukup populer dikalangan masyarakat. Hampir semua masyarakat Kalbar diluar suku tersebut mengtetahui adanya ritual sakral suku lain. Tapi yang harus dipertanyakan sekarang adalah apakah kesemua budaya juga tradisi yang ada bisa diketahui oleh semua masyarakat Kalbar. Atau paling tidak masyarakat yang ada dalam komunitas suku tersebut mengetahui akan semua budaya serta tradisi nenek moyangnya? Ironisnya, jawaban yang tak bisa dielakkan pastinya adalah tidak semua masyarakat megetahui tradisi serta budayanya sendiri.
Dari waktu kewaktu budaya, tradisi atau kebiasaan masyarakat yang tergabung dalam satu suku semakin hilang dan punah. Sedikit sekali generasi muda serta penerus yang mampu menyerap budaya serta tradisinya. Seperti apa yang terjadi pada kisah yang dituturkan oleh Yana dalam tulisanya Conekng jika kita semua mau flash back atau mempelajari lagi. Kisah yang dituturkanya mengambarkan kurangnya pengetahuan generasi penerus terhadap tradisinya sendiri. Sehingga saat seorang gadis yang bernama De terkena pelet sehingga ia sendiri kebingungan bagaimana cara untuk mengatasi apa yang sedang dialaminya.
Conekng adalah sebutan pelet dalam bahasa Dayak. Conekng atau sebutan untuk pelet tersebut bisa diketahui dan digali dari berbagai sumber, baik dari masyarakat Dayak sendiri atau orang mengetahui atau konsen dalam kajian tradisi serta budaya masyarakat Dayak. Itu artinya hal tesebut lahir dari kebiasaan atau tradisi masyarakat Dayak.
Tidak hanya tradisi serta budaya itu saja. Masyaakat Kalbar dengan berbagai suku yang ada dialamnya, pastilah memliki tingkat keragaman yang cukup tinggi. Hal-hal yang berkaitan dengan tradisi dan budaya akan selalu menarik untuk dkaji. Karena apa? Karena tradisi dan budaya akan selalu dijumpai disetiap sendi kehidupan masyarakat. Semoderen apapun manusia saat ini, pasti masih ada unsur-unsur budaya dan tradisi yang melekat kan menyertai aktifitasnya sehari-hari.
Keterbatasan pengetahuan tentang tradisi serta budaya akan berakibat punahnya tradisi serta budaya itu sendiri. Berapa banyak tradisi serta budaya masyarakat setempat yang tidak diketahui dan tidak terdokumentasikan? Tidak sedikit tradisi yang terlupakan tersebut diketahui dengan detail oleh peneliti luar yang melakukan penelitian mengenai budaya dan tradisi baik lisan maupun tulisan masyarakat Kalbar.
Itu baru satu hal yang tampak. Jika hal ini ditelusuri lebih jauh, pasti masih banyak budaya serta tradisi yang tidak diketahui. Jika demikian yang tengah terjadi, tidaklah salah jika dikatakan mengetahui dan melestarikan budaya serta tradisi baik itu tradisi lisan maupun tulisan itu dianggap pentig. Bukanlah hal yang mustahil jika tidak adanya usaha untuk mengcover seluruh budaya serta tradisi yang ada, kepunahan itu akan melanda masyarakat Kalbar yang sesungguhnya memiliki kebudayaan yang sangat beragam.
Perlu adanya kerja keras untuk melestarikan budaya dan tradisi yang kita miliki. Terlebih jika dikaitkan dengan isu moderenitas yang sedang menjadi trand generasi muda yang seharusnya memiliki jiwa nasionalisme. Jiwa nasionalisme memang harus dimiliki bagi seluruh bayi yang terlahir didunia ini yang nantinya akan menajadi genarasi penerus bangsa. Karena jiwa nasionalisme itulah yang akan membuat seseorang mencintai tradisi serta budaya sendiri dan akan tumbuh rasa ingin melestarikanya.
Melestarikan tradisi dan budaya, tidak berarti membuat seseorang tresebut tidak mengikuti perkembangan zaman serta perkembangan tekhnologi. Usaha untuk melestarikan budaya serta tradisi harus terus berjalan seiring dengan perkembangan zaman. Keduanya harus balance (seimbang).
Melestarikan dalam hal ini menjaga agar tradisi itu sendiri tidak punah, akan menambah daftar tugas orang tua serta orang-orang ynang mengetahui tradisi serta budaya yang ada. Karena tak mungkin generasi selanjutnya akan mengetahui apa yang ada dan terjadi sebelumnya jika ia tidak mengetahui dari orang tuanya serta orang lain yang terlebih mengetahui tentang hal-hal yang tidak diketahuinya.
Melestaikan tadisi dan budaya pun ternyata berimbas dalam hal pendidikan. Dalam hal ini yang terkait eret adalah pendidikan yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya dalam lingkungan keluarga. Bagaimana usaha orang tua untuk mengenalkan tradisi serta budayanya sendiri pada anak-anaknya. Ternyata memang benar, tidak ada satu hal pun yang mampu berdiri sendiri. Untuk melestarikan tradisi serta budaya saja memerlukan banyak aspek lain. Hal ini jugalah yang memperkuat teor yang diungkapkan oleh Aristoteles bahwa manusia itu adalah mahluk sosial yang tidak akan pernah mampu hidup seniri dan akan selalu membutuhkan orang lain dalam kelangsungan hidupnya.
Begitu juga halnya dengan usaha melestarikan tadisi serta budaya kita. Dibutuhkan orang tua atau tokoh masyarakat yang lebih mengetahui tentang tadisi serta budaya itu. Paling tidak ada objek yang bisa kita jadikan sumber untuk mengali pengetahuan tentang budaya dan tradisi itu sendiri.

1 komentar:

Bang_Ichan mengatakan...

ass. Ambar kunjngi jug ablog icha ya
http//marisasyakirin.blogspot.com...
Kalo mau kotak chating seperti yang ada di blog icha hub aja saya oke :)