Selasa, 28 Oktober 2008

Menjadi Seorang Mahasiswa


Menjadi Seorang Mahasiswa
Oleh : Ambaryani

Menyandang predikat baru sebagai seorang mahasiswa bukanlah hal yang mudah dan bukan pula hal yang sulit seperti yang sering dibayangkan. Terlalu banyak orang yang phobia dengan predikat mahasiswa. Tugas yang menumpuk, membuat makalah, persentasi, belum lagi ditambah dengan aktifitas kampus yang sangat padat serta jadwal demo yang hendak diikuti. Itulah setidaknya yang sering terlintas dibenak setiap orang ketika mendengar kata-kata mahasiswa. Hal itu pulalah yang banyak mematahkan semangat seseorang ketika hendak memasuki gerbang kampus.
Awal memasuki tahun ajaran baru khususnya bagi mahasiswa baru, sebenarnya menjadi tongak awal kelanjutan kehidupannya di lingkungan kampus. Dimasa-masa awal itulah, semangat harus terus ditumbuhkan dan dijaga. Karena tidak sedikit mahasiswa yang salah langkah saat awal perkuliahan berlangsung dan hal itu menjadi batu sandungan yang menghambatnya memasuki tahun ajaran berikutnya. Jika awal perkuliahan mahasiswa mampu meraih prestasi yang baik, prestasi akademik terutama, setidaknya prestasi tersebut akan menjadi bekal semangat perjalanan selanjutnya. Dimasa-masa awal itu pulalah seorang mahasiswa hendaknya mampu menemukan jati diri barunya.
Menjadi seorang mahasiswa menjadi sebuah keharusan (lazim) bergelut dengan hal-hal yang ilmiah dan bersifat akademik, baik dari bidang kepenulisan mulai dari pemembuatan makalah atau tuisan-tulisan lainnya. Hal lainnya yang perlu terus diminati adalah banyak membaca, mengikuti diskusi-diskusi maupun seminar yang dengan aktifitas tersebut mampu membuka serta menambah pengetahuan. Dengan banyak mengikuti kegiatan-kegiatan positif yang berkaitan dengan disiplin ilmu atau kompetensi masing-masing akan menumbuhkan rasa percaya diri dengan predikat baru yang disandang.
Ketika rasa percaya diri telah muncul, semangat untuk bergelut dengan dunianya dengan sendirinya akan tumbuh. Selain itu, dengan mengetahui apa tugas dan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa, ketika menemui kendala ditengah perjalanan tidak akan membuat patah semangat. Hal yang sering membuat mahasiswa merasa malas kuliah, tidak sungguh-sungguh adalah karena ia belum mengetahui sesungguhnya apa tugas utamanya sebagai seorang mahasiswa dan tugas utama mahasiswa adalah belajar, sedangkan aktifitas yang lainnya adalah kegiatan tambahan yang diharapkan mampu menunjang kemapuannya.
Hal yang diangap berat bagi mahasiswa dalam aktifitasnya sehari-hari adalah banyaknya tugas-tugas kuliah menjadi menu utama seorang mahasiswa. Hampir seluruh dosen pengampu mata kuliah memberikan tugas disetiap pertemuan. Nah hal inilah yang banyak membuat mahasiswa terbebani dengan predikat mahasiswa. Ada pengakuan seorang mahasiswa Tarbiyah semester satu yang mengatakan, “O…ternyate macam ni ye jadi mahasiswa! Malas aku jadinya”. Hal yang membuat rasa malas timbul dari mahasiswa tersebut adalah lantaran rugas yang begitu banyak. Pengakuan salah satu mahasiswa baru ini, merupakan salah satu bukti sebenarnya ada proses peralihan dari predikat siswa menuju predikat mahasiswa dan disitulah perlunya proses adaptasi.
Tugas yang menumpuk tidak akan menjadi hambatan atau beban jika tidak ditunda-tunda. Bahkan dengan banyaknya tugas tersebut, mampu membuat mahasiswa lebuih kreatif. Betapa tidak, jika salam satu minggu terdiri dari delapan mata kuliah dengan bobot SKS komulatif 24 SKS, dan setiap dosen membarikan satu atau bahkan lebih dari satu tugas, itu artinya mahasiswa dituntut untuk disiplin pada diri sendiri. Dengan banyaknya tugas mahasiswa akan menghabiskan waktu dengan hal-hal yang positif dan sedikit waktu yang terbuang sia-sia. Mulai dari proses pencarian buku yang dijadikan referensi, data-data diinternet, mengolahnya menjadi makalah, resume, revieu dan jenis-jenis tugas yang lainnya. Dengan aktifitas yang sudah jelas dan selalu menunggu sentuhan tangan, serta fikian mahasiswa akan lebih piawai membagi waktu.
Hal ini akan menjadi ajang latihan yang sangat efektif, bahkan hal ini menjadi pelatihan bagi setiap individu. Tapi tidak sedikit mahasiswa yang tidak memanfaatkan kondisi yang ada dengan sebaik-baiknya, bahkan ada juga yang stress lantaran begitu banyaknya aktifitas. Tugas yang seabreg, jangan hanya menjadi beban pikiran, tapi dilakukan atau dikerjakan. Jika setiap tugas mampu diselesaikan tepat waktu, tidak akan ada cerita tugas yang terbengkalai lantaran kekurangan waktu dalam proses pengerjaannya. So, mulai sekarang sudah siapkah anda menjadi mahasiswa denga tugas dan tanggung jawab utamanya?

3 komentar:

Bhekti Ayu mengatakan...

mb, saya minta ijin untuk ngopy tulisan ini y....
boleh kan?

Unknown mengatakan...

izin copy tulisan ini ya mbak, boleh kan ?

Unknown mengatakan...

Izin copas ya mba